digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2011_TS_PP_ADI_BUDIAWAN_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TS_PP_ADI_BUDIAWAN_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TS_PP_ADI_BUDIAWAN_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TS_PP_ADI_BUDIAWAN_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TS_PP_ADI_BUDIAWAN_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TS_PP_ADI_BUDIAWAN_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Membran berbasis polisulfon tersulfonasi (SPSF) merupakan salah satu bahan membran polimer yang sangat luas aplikasinya. Membran SPSF dapat digunakan juga sebagai membran pada sel bahan bakar jenis Direct Methanol Fuel Cell (DMFC). Polisulfon yang ada pada SPSF memiliki cincin fenil berulang yang berkontribusi untuk meningkatkan derajat kekakuan molekul sehingga struktur polimer menjadi lebih kuat dan stabil. Meski demikian, SPSF memiliki konduktivitas yang lebih rendah dari NafionĀ®. Berdasarkan masalah ini, dilakukan modifikasi membran SPSF untuk meningkatkan konduktivitas protonnya. Modifikasi dilakukan melalui teknik UV-photografting menggunakan asam akrilat (AA). Grafting dilakukan dengan variasi konsentrasi antara AA 30% v/b hingga 70% v/b dengan waktu penyinaran 10 menit. Untuk mengetahui karakteristik membran hasil kopolimer graft (SPSF-g-AA) dilakukan beberapa analisis antara lain analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR), analisis permukaan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan analisis konduktifitas dengan Electrochemical Impedance Spectrometry (EIS), analisis kapasitas penukar ion (KPI), analisis water uptake (WU), dan analisis derajat grafting (DG). Hasil penelitian menunjukkan membran SPSF-g-AA dengan konsentrasi AA 40% v/b memberikan konduktivitas serta kapasitas penukar ion paling tinggi yaitu sebesar 2,36.10-2 S/cm dan 2,78 mmol/g. Pada analisis WU, semakin tinggi konsentrasi AA maka semakin turun nilai WU-nya.