digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2011_TA_PP_ADHADIPRAJA_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_ADHADIPRAJA_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_ADHADIPRAJA_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_ADHADIPRAJA_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_ADHADIPRAJA_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2011_TA_PP_ADHADIPRAJA_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Pada proses produksi minyak bumi, minyak yang terangkat secara konvensional hanya sebesar 30% dari total minyak bumi di dalam reservoir. Teknik Enhanced Oil Recovery (EOR) digunakan untuk memperoleh minyak sekunder dalam reservoir. Injeksi larutan poli mer dengan viskositas tinggi ke dalam reservoir dapat mendorong minyak sekunder untuk masuk ke dalam sumur produksi. Penelitian ini menggunakan senyawa turunan selulosa sebagai polimer yang diaplikasikan pada teknik EOR. Hydroxyetyl Cellulose (HEC) dikopolimerisasi graft terhadap akrilamida (AM) dengan variasi perbandingan massa HEC:AM 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5 menggunakan inisiator amonium persulfat dan sodium sulfit pada suhu optimum 55°C selama 8 jam. Hasil optimal kopolimer dihasilkan pada perbandinga n massa HEC:AM 1:3 (1,0009 g HEC : 3,0019 g AM) dengan persentase grafting sebesar 86,79%. Kopolimer yang terbentuk dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR dan ditentukan sifat rheologinya dengan menggunakan viskometer Fann VG. Hasil pengukuran rheologi m enunjukkan nilai viskositas kopolimer HEC -g-AM dengan konsentrasi 7500 ppm berada pada rentang viskositas polimer komersial (Hybo®) dengan konsentrasi 500 ppm –1000 ppm. Pengaruh beberapa parameter seperti putaran rotor, temperatur dan salinitas terhadap v iskositas kopolimer HEC -g-AM juga telah dipelajari. Berdasarkan penelitian ini, HEC -g-AM masih membutuhkan konsentrasi lebih tinggi untuk mencapai viskositas yang setara dengan polimer komersial. Meskipun demikian HEC-g-AM mampu menunjukkan ketahanan y ang cukup stabil terhadap degradasi baik secara mekanik maupun secara termal. Kopolimer tersebut juga mampu menunjukkan ketahanan terhadap salinitas yang cukup baik bila dibandingkan dengan polimer komersial yang sudah ada.