digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lembang merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki industri pariwisata yang maju dengan hadirnya beragam jenis daya tarik. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, Lembang terdapat seluruh jenis daya tarik wisata baik wisata alam, budaya, maupun buatan. Daya Tarik Wisata buatan adalah salah satu jenis atraksi wisata yang sangat berkembang di Lembang terlebih dengan hadirnya investor-investor swasta yang gencar mengembangkan destinasi-destinasi wisata baru. Salah satu bentuk daya tarik wisata buatan yang berkembang di Lembang adalah Taman Hiburan Tematik. Diantara Taman Hiburan Tematik yang mampu menarik jumlah kunjungan yang besar antara lain Farm House yang berlokasi di Desa Gudangkahuripan, serta kompleks wisata Floating Market yang berlokasi di Desa Lembang. Taman Hiburan Tematik memang tergolong sebagai jenis atraksi wisata yang mass tourism sehingga mampu mengundang wisatwan dalam jumlah ribuan. Banyaknya wisatawan yang datang dapat menimbulkan dampak bagi kawasan disekitarnya. Dalam praktiknya, kedua Taman Hiburan Tematik yang ada di Lembang ini berada di tengah kawasan permukiman penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menilai bagaimana dampak yang telah dirasakan masyarakat di kawasan permukiman sekitar area Taman Hiburan tematik ditinjau dari aspek fisik dan non-fisiknya. Pemahaman mengenai dampak keberadaan Taman Hiburan Temarik terhadap kawasan permukiman, dapat menjadi landasan strategi pengembangan pariwisata Lembang yang berkelanjutan agar pariwisata tidak hanya dipandang positif bagi pengusaha tetapi juga membawa manfaat dan kebaikan bagi penduduk yang bermukim disekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran konkruen/satu waktu (concurrent mixed methods) kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data kuantitatif-kualitatif pada satu waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam interpreasi hasil keseluruhan (Creswell, 2009). Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner, serta data sekunder berupa data dari dinas terkait, studi literatur, dokumen-dokumen kebijakan pemerintah, dan media internet. Metode analisis data yang dipilih bergantung dari jenis data yang berhasil dikumpulkan. Metode analisis kuantitatif terdiri atas statistik deskriptif yang dihasilkan dari analisis Ms.Excel dan analisis korelasi chi-square dengan SPSS. Data yang dianalisis secara kuantitatif yaitu data primer yang didapatkan dari hasil kuesioner dan data sekunder sementara data yang dianalisis secara kualitatif dilakukan untuk data-data hasil wawancara kepada berbagai pihak. Selain itu dilakukan pula analisis spasial dengan menggunakan google earth dan google maps. Dampak kehadiran Taman Hiburan Tematik bagi kawasan permukiman terbagi kedalam dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek non fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek fisik, kehadiran Tematik tidak berdampak signifikan pada perubahan guna lahan di kawasan permukiman dan fungsi bangunan di kawasan permukiman, namun berdampak signfikan terhadap sarana prasarana permukiman jalan umum, air bersih, rumah ibadah, dan lahan parkir terkait penggunaan bersama antara wisatawan dan penduduk setempat. Sementara itu dampak pada aspek non-fisik ditinjau dari dampak terhadap perekonomian warga setempat dimana terdapat sebagian kecil penduduk di sekitar kawasan permukiman yang memanfaatkan kehadiran Taman Hiburan Tematik untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Sementara itu, sikap penduduk terhadap pariwisata masyarakat di sekitar Taman Hiburan Tematik berada di level aphaty (menganggap kehadiran wisatawan sebagai sesuaitu yang lumrah/normal). Terdapat korelasi antar variabel dampak fisik dan non fisik yang menunjukkan bagaimana dampak yang satu mempengaruhi dampak lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi positif dan negatifnya dampak keberadaan Taman Hiburan Tematik bagi penduduk sekitar dipengaruhi oleh besarnya jumlah wisatawan, luas area Taman Hiburan Tematik, keterlibatan penduduk dalam industri pariwisata, serta penggunaan sarana-prasarana publik untuk wisatawan.