Desain awal sistem pembangkit listrik berbahan bakar sampah kota telah dilakukan. Sistem ini dinamai PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Kota) dengan kapasitas pengelolaan sampah 500 ton perhari dengan energi listrik yang dihasilkan mencapai 6,955 MW dan effisiensi sistem mencapai 19,64%. Kondisi operasi dan dimensi utama sistem pembangkit didapat dari simulasi komputer menggunakan program Cycle-Tempo® dan FireCad®. Program Cycle-Tempo digunakan untuk mendapatkan kesetimbangan termodinamik, massa dan energi di PLTSa, sedangkan FireCad digunakan untuk mendapatkan dimensi utama boiler. Proses simulasi diawali dengan menentukan kondisi uap berupa temperatur, tekanan, dan laju massa uap yang diinginkan untuk iterasi pertama pada program FireCad, selanjutnya dipilih konfigurasi boiler yang diinginkan yaitu memilih jenis heat recover, tipe grate, furnace, superheater dan boiler bank. Kemudian dilanjutkan dengan memasukkan karakteristik sampah berupa analisis ultimate dan nilai kalor pada form di FireCad. Nilai kalor yang digunakan sebagai input FireCad adalah 1200 kkal/kg dengan asumsi kadar air pada sampah yang diijinkan mencapai 50%. Proses perancangan dilanjutkan dengan melakukan iterasi terhadap kondisi uap yang diinginkan dan dimensi boiler yang didapat pada iterasi sebelumnya. Proses iterasi ini berhenti jika temperatur boiler sudah mencapai 850 ?C dan jumlah sampah mencapai 500 ton per hari. Kemudian hasil dari simulasi FireCad berupa kondisi uap yang dihasilkan boiler menjadi input untuk simulasi sistem pembangkit secara keseluruhan di Cycle-Tempo. Simulasi ini berlangsung secara simultan sampai temperatur boiler, jumlah udara pembakar minimum dan jumlah sampah konvergen menuju batasan yang ditentukan. Konfigurasi yang optimum telah ditemukan dengan uap superpanas yang diperlukan dari boiler memiliki kondisi temperatur 399,27°C dan tekanan 40 bar. Simulasi financial awal untuk proyek pembangkit listrik ini juga telah dilakukan, dengan hasil IRR 27,85% dan payback period 6,49 tahun berarti proyek ini cukup layak untuk dilakukan.