2015_TS_PP_DEBI_OKTIA_HARYENI_1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_DEBI_OKTIA_HARYENI_1-BAB_1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_DEBI_OKTIA_HARYENI_1-BAB_2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_DEBI_OKTIA_HARYENI_1-BAB_3.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_DEBI_OKTIA_HARYENI_1-BAB_4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_DEBI_OKTIA_HARYENI_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti
Konsep dimensi partisi pada suatu graf terhubung diperkenalkan oleh Chartrand
dkk. [12] pada tahun 1998. Konsep ini merupakan perluasan dari konsep dimensi
metrik yang diperkenalkan oleh Slater [24] pada tahun 1975, dan Harary & Melter
[9] pada tahun 1976. Dimensi partisi pada suatu graf G didefinisikan sebagai kardinalitas
minimum suatu partisi terurut dari himpunan simpul V (G) sedemikian
sehingga setiap simpul mempunyai representasi yang berbeda terhadap partisi tersebut.
Dalam hal ini, representasi suatu simpul dinyatakan oleh jarak simpul tersebut
terhadap kelas-kelas partisi.
Penentuan dimensi partisi suatu graf secara umum tergolong persoalan NP-hard
[14]. Artinya tidak terdapat algoritma yang efisien untuk menentukan dimensi partisi
sebarang graf. Oleh karena itu kajian dalam menentukan dimensi partisi graf
dilakukan dengan membatasi untuk kelas graf tertentu atau dengan mengkarakterisasi
graf yang memenuhi suatu dimensi partisi yang diberikan. Beberapa hasil
yang telah diperoleh adalah karakterisasi graf berorde n yang memiliki dimensi partisi
2; n; n-1 pada [13], dan yang memiliki dimensi partisi n-2 pada [19]. Selain itu
dimensi partisi untuk beberapa kelas graf juga telah banyak ditemukan. Terdapat
juga hasil kajian dimensi partisi untuk graf baru hasil operasi korona pada [4, 5, 8, 7]
dan perkalian kartesian pada [15].
.......