2014_TA_PP_DEDI_SUTARMA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_DEDI_SUTARMA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_DEDI_SUTARMA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_DEDI_SUTARMA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Zeolit adalah salah satu dari katalis yang banyak digunakan pada berbagai proses industri.
Meskipun telah banyak penelitian mengenai zeolit, proses pembentukan kerangka zeolit dari
prekursornya masih menyisakan banyak pertanyaan. Penelitian ini merupakan kelanjutan
dari keberhasilan sintesis zeolit ZSM- 5 berpori hirarkis menggunakan benzalkonium
klorida. Benzalkonium klorida pada pra-sintesis zeolit berinteraksi dengan prekursor zeolit
melalui pembentukan misel benzalkonium klorida kristalin. Hal ini dibuktikan melalui studi
kinetika agregasi pada prekursor zeolit, analisis fasa ruah prekursor zeolit, nilai Konsentrasi
Misel Kritik (KMK) dan temperatur transisi fasa dari benzalkonium klorida. Nilai
Konsentrasi Misel Kritik (KMK) benzalkonium klorida sebesar 1,8 mM berada jauh di
bawah konsentrasi benzalkonium klorida yang digunakan pada sintesis zeolit. Pengamatan
terhadap perubahan nilai konduktivitas dengan kenaikan suhu pada benzalkonium klorida
menunjukkan terjadinya transisi fasa dari liquid crystal benzalkonium klorida pada suhu
35,60 C. Kenaikan temperatur transisi fasa menjadi 36,50C pada penambahan 4 mM NaOH
menunjukkan kecenderungan stabilisasi liquid crystal misel oleh ion terhadap pengaruh
suhu. Pada penelitian ini juga dilakukan penentuan bilangan agregasi dari misel
benzalkonium klorida menggunakan metode Fluorescence Quenching (FQ) untuk
mengetahui morfologi misel benzalkonium klorida. Antrasen sulfonat digunakan sebagai
probe dan surfaktan CTAB (Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide) sebagai quencher.
Bilangan agregasi benzalkonium klorida yang bernilai 90 menunjukkan klasifikasi misel
benzalkonium klorida, yaitu misel berstruktur bola. Nilai bilangan agregasi ini juga berkaitan
dengan terbentuknya makropori pada zeolit ZSM-5 berbentuk bola pada sintesis zeolit ZSM-
5 bebas SDA.