digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2013_TA_PP_NONA_SRIKANDI_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_NONA_SRIKANDI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_NONA_SRIKANDI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_NONA_SRIKANDI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_NONA_SRIKANDI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_NONA_SRIKANDI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_NONA_SRIKANDI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Polianilin (PANI) merupakan polimer konduktif yang banyak diaplikasikan pada sel surya, sensor gas, kapasitor, dan baterai. Polianilin banyak diteliti karena memiliki konduktivitas relatif tinggi, kestabilan termal yang baik, mekanisme doping unik dan mudah disintesis. Konduktivitas dan morfologi polianilin dipengaruhi oleh jenis pelarut, oksidator, monomer, metode sintesis, suhu, jenis pen-doping. Polianilin ter-doping HCl disintesis melalui oksidasi anilin secara kimia dengan amonium peroksidisulfat (APS) sebagai oksidator dalam larutan HCl pada suhu -20 0C. Pengaruh konsentrasi oksidator (0,1-1 M APS) terhadap struktur, konduktivitas elektrik, dan morfologi polianilin telah diteliti. Hasil Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) menunjukkan konduktivitas PANI meningkat dengan semakin rendahnya konsentrasi APS yang digunakan. Namun, konduktivitas PANI mencapai nilai maksimum 0,3622 S cm-1 saat dipolimerisasi menggunakan 0,5 M APS. Hasil uji Fourier Transformed Infrared (FTIR) dan Raman mengindikasikan bahwa PANI Emeraldine Salt (ES) yang konduktif, telah berhasil disintesis, kecuali untuk PANI dengan 1 M APS dihasilkan Pernigraniline Salt (PS) yang teroksidasi penuh. Morfologi sampel dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). PANI nanorod dengan diameter 80-110 nm telah diamati, kecuali PANI dengan 1 M APS berbentuk granula. PANI dengan konsentrasi APS 0,5 M menghasilkan ukuran nanorod terbesar. Karakterisasi XRD menunjukkan PANI hasil sintesis mempunyai ukuran butiran yang relatif sama, kecuali PANI dengan konsentrasi APS 1 M yang memiliki ukuran butiran terkecil. Karakterisasi Diffuse Reflectance menunjukkan PANI hasil sintesis memiliki transisi yang diperbolehkan (direct allowed). Hasil uji-uji tersebut menunjukkan terdapat kondisi optimum untuk konsentrasi oksidator pada sintesis PANI ter-doping HCl berdasarkan konduktivitas elektriknya.