digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Johkasou merupakan salah satu teknologi baru dalam sistem pengolahan air limbah setempat. Sistem ini telah dikembangkan di Jepang dan dapat diimplementasikan di Negara lainnya. Di Indonesia, Johkasou berpotensi untuk diterapkan sebagai instalasi pengolahan air limbah domestik setempat dalam mengolah air limbah gedung perkantoran. Namun, tidak ada informasi mengenai performa sistem ini, dalam menyisihkan kandungan organik dalam air limbah domestik terutama yang dihasilkan dari gedung perkantoran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyeldiki pengaruh waktu retensi hidrolik (HRT) dan konsentrasi awal COD dalam mengevaluasi performa model sistem Johkasou skala lab maupun skala lapangan. Ekperimen skala lab dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh HRT dan konsetrasi COD awal terhadap performa penyisihan kandungan organik dan untuk menentukan kinetika penyisihan kandungan organik. Penelitian ini menggunakan air limbah sintetis yang telah diuji karakteristiknya berdasarkan air limbah gedung perkantoran. Data eksperimen didapat dari variasi rasio COD:N:P sebesar 250:28.2:2.5, 350:38:2.9, 450:47:3.3, dan 600:60:3.7 dengan tiga variasi HRT yakni 48 jam, 24 jam dan 12 jam dalam kondisi stabil (steady state). One-way ANOVA digunakan untuk menginvestigasi efek dari HRT dan konsentrasi awal COD terhadap perfoma dari sistem ini. Model Orde Pertama, Orde Kedua dan Model Stover Kincannon digunakan untuk memperoleh koefisien kinetika. Hasil dari one-way ANOVA menunjukkan sebagian besar vasiasi HRT dan kandungan awal COD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi penyisihan kandungan organik (Fcrit < F). Efisiensi penyisihan berada pada rentang 90%-94% iv dengan kondisi optimum yang dapat diraih pada saat HRT 48 jam dan rasio C:N:P sebesar 600:60:3.7. Model orde kedua dan Stover Kincannon diketahui lebih sesuai digunakan untuk memprediksi penyisihan kandungan organik dalam sistem Johkasou. Koefisien kinetika untuk Model Orde Kedua yang didapat adalah a = 0.57/jam, b = 1.06, k2(S) = 0.46/jam dan pada Model Stover Kincannon didapat nilai Umax = 667 mg/L.jam, KB = 708 mg/L.jam. Jika dibandingka dengan sistem Johkasou skala lab dengan HRT 48 jam dan rasio C:N:P pada 600:60:3.7, performa penyisihan kandungan organik skala lapangan hanya mencapai efisiensi 42%, tetapi hasil dari konsentrasi efluen masih memuhi standar lingkungan. Hal ini menunjukkan bahawa system Johkasou telah mencapai kinerja yang baik dan kinerjanya masih dapat ditingkatkan dengan tingkat pembebanan organik yang lebih tinggi.