digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan jumlah permintaan terhadap sensor gas muncul dalam berbagai bidang baik pada skala besar seperti industri dan kesehatan, juga pada skala yang lebih kecil seperti laboratorium bahkan skala rumah tangga. Sensor gas yang akurat dalam memonitoring kondisi gas, harganya murah, dan mudah didapat adalah kriteria yang diinginkan konsumen. Salah satu jenis sensor gas yang dapat dikembangkan guna memenuhi kriteria yang diinginkan konsumen tersebut adalah sensor gas berbasis akustik. Sensor gas berbasis akustik adalah sensor gas yang memanfaatkan karakteristik dari perambatan gelombang bunyi sebagai metode pendeteksiannya. Dalam penelitian ini telah dirancang sensor gas akustik berbasis microcontroller yang mampu mengukur konsenterasi gas. Sensor gas jenis ini memiliki keunggulan yaitu mampu mendeteksi dan mengukur konsenterasi banyak jenis gas. Selain itu sensor gas jenis ini mudah untuk dikembangkan dan memakan biaya yang relatif rendah dalam pembuatannya. Sensor gas akustik berbasis microcontroller yang dirancang telah diuji untuk mengukur konsenterasi dari beberapa jenis gas seperti karbondioksida, oksigen, dan hidrogen. Gas yang akan diukur akan dicampur dengan gas nitrogen sehingga menjadi campuran dua jenis gas. Hasil yang diperoleh menunjukkan penambahan konsenterasi dari gas karbondioksida atau oksigen akan menyebabkan perlambatan terhadap cepat rambat gelombang bunyi pada medium campuran gas tersebut. Perlambatan oleh karbondioksida memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan oksigen. Sebaliknya, penambahan konsenterasi gas hidrogen menyebabkan peningkatan cepat rambat bunyi. Dari lima kali percobaan pengujian sensor terhadap ketiga jenis gas diperoleh hasil yang konsisten dengan nilai error kurang dari 1% untuk masing-masing gas. Salah satu faktor utama yang dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran berulang dengan error rendah adalah dengan kontrol suhu yaitu menjaga suhu sensor tetap konstan pada nilai 26°C selama proses pengukuran. Selain suhu, tekanan gas dalam sensor juga dijaga konstan pada nilai 1 bar. Dengan menjaga suhu dan tekanan konstan, maka satu-satunya variabel yang dapat merubah cepat rambat gelombang bunyi adalah perubahan konsenterasi dari gas.