digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP SONNY NOER 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Diah Ayu Merdekawati

Separator memiliki peran yang penting sebagai pemisah antara katoda dan anoda supaya tidak terjadi hubungan arus pendek di dalam baterai ion litium. Separator juga berfungsi sebagai jalur pergerakan ion litium dari katoda menuju ke anoda dan sebaliknya. Polyolefin adalah kelompok material polimer yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuat separator baterai karena memiliki sifat ketahanan elektrokimia yang tinggi. Namun sifat ketahanan termal dan mampu basah polyolefin yang rendah menyebabkan separator tidak bekerja secara optimal. Selulosa adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat separator baterai ion litium karena memiliki sifat ketahanan termal dan kimia yang tinggi, mampu basah yang baik, ramah lingkungan dan ketersediaan di alam yang melimpah. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan separator baterai berbahan dasar selulosa dari alga Cladophora. Proses pengambilan selulosa dari alga Cladophora dilakukan dengan cara alkalisasi larutan NaOH 15%, bleaching dan hidrolisis H2SO4 1M. Kemudian serbuk selulosa dibuat separator baterai dengan cara solution casting dan dilakukan pengujian SEM, FTIR, XRD, TGA, mampu basah, dan ketahanan di berbagai temperatur. Dari pengujian didapatkan hasil bahwa separator selulosa memiliki pori lebih dari 1 m, sifat mampu basah, ketahanan termal dan kimia yang lebih baik daripada separator baterai komersial celgard. Dari hasil pengujian, selulosa alga Cladophora bisa digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan separator baterai.