Pemilihan kedalaman casing adalah salah satu poin penting dalam menyiapkan rencana pemboran. Banyak aspek, seperti litologi, prediksi tekanan, gas dangkal, sirkulasi yang hilang dan zona bermasalah, harus dipertimbangkan dalam pemilihan ini. Pemilihan kedalaman casing menggunakan kurva pressure window yang diperoleh dari penggabungan kurva tekanan pori dan tekanan rekah formasi. Kurangnya jumlah data merupakan perhatian utama dalam memprediksi tekanan pori dan tekanan rekah pada fase eksplorasi, sehingga menghasilkan kedalaman casing yang tidak sesuai. Kemungkinan terjadinya kegagalan yang terjadi adalah dapat menyebabkan differential pipe sticking dan tidak dapat mengontrol formasi yang bermasalah. Dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan kegagalan akibat pemilihan kedalaman casing, prediksi tekanan formasi dan prediksi tekanan rekah formasi yang tepat akan menjadi kunci untuk pemilihan kedalaman casing.
Koreksi terhadap persamaan Eaton untuk memprediksi tekanan pori dan persamaan Eaton untuk memprediksi tekanan rekah formasi telah dilakukan dengan cara memperhitungkan faktor konstanta koreksi yang sesuai dengan karakter litologi formasi. Konstanta faktor koreksi ditambahkan pada Poisson’s stress ratio ketika menentukan tekanan rekah formasi. Nilai konstanta tersebut diperoleh dari pengolahan data leak-off test (LOT) atau formation integrity test (FIT). Konstanta faktor koreksi ditambahkan pada parameter D-exp ketika menentukan tekanan pori formasi, nilai konstanta tersebut diperoleh dari pengolahan data mud logging, dan data wireline log. Setelah memprediksi profil tekanan untuk membuat pressure window, parameter lain harus dipertimbangkan dalam memilih kedalaman casing seperti safety margin yang terdiri dari surge, swab, dan safety factor; batas differential pipe sticking dan kick tolerance.
Hasil dari studi ini adalah untuk menentukan kedalaman casing yang sesuai. Selanjutnya hasil tersebut akan diaplikasikan untuk mengevaluasi desain aktual kedalaman pada sumur “X”. Hasil dari aplikasi tersebut menunjukkan bahwa desain kedalaman casing yang diajukan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap formasi yang bermasalah dibandingkan dengan aktual desain kedalaman casing pada sumur “X” dan mengurangi waktu tidak produktif selama proses pemboran.
Perpustakaan Digital ITB