Untuk menghitung Initial Gas In Place (IGIP) menggunakan metode P/Z diperlukan data produksi dan tekanan reservoir untuk menganalisis, sedangkan data tekanan reservoir biasanya tidak diukur secara reguler dari waktu ke waktu, sementara itu data yang selalu tersedia di lapangan adalah data tekanan kepala sumur. Metode ini akan memberikan hasil yang baik apabila reservoir yang di analisis tidak memiliki tenaga pendorong berupa air atau pun memiliki namun dalam jumlah yang sangat kecil sehingga bisa diabaikan. Pada studi ini, dibutuhkan modifikasi terhadap metode P/Z yang dibangun dari persamaan material balance untuk memperhitungkan pengaruh water influx, produksi air dan kompresibilitas. Tekanan yang digunakan pada studi ini adalah tekanan reservoir yang diperoleh dari data tekanan kepala sumur yang dikonversi dengan prinsip kehilangan tekanan Beggs and Brill dan konsep gas reservoir deliverability.
Reservoir bertenaga pendorong bottom water drive memiiki aquifer kuat yang menyebabkan adanya water influx. Dengan adanya water influx ini, terdapat kecenderungan kurva P/Z terdeviasi dari kondisi yang seharusnya, yaitu berupa garis lurus. Sehingga sulit untuk mendapat nilai IGIP yang sebenarnya. Pada studi ini dilakukan analisis estimasi IGIP menggunakan metode usulan modifikasi P/Z yang memperhitungkan efek dari produksi air, water influx, kompresibilitas formasi dan kompresibilitas air. Metode ini memberikan galat sebesar 3.15% sedangkan metode P/Z konvensional memiliki galat sebesar 31.62%. Melihat cukup besarnya galat yang dihasilkan metode P/Z konvensional, menjadi sebuah perhatian lebih adanya efek dari aquifer terhadap estimasi nilai IGIP. Dalam industri perminyakan galat yang diperbolehkan mencapai 25%. Sehingga metode usulan modifikasi P/Z ini dapat digunakan sebagai acuan di industri perminyakan dalam menentukan nilai IGIP pada reservoir bertenaga pendorong bottom water drive