2018 ts pp RIZKYANSYAH ALIF HIDAYATULLAH 1-abstrak.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan
Kecelakaan adalah hal yang tidak ingin dialami semua orang. Menurut WHO dalam sebuah penelitian yang dirilis pada tahun 2013, kecelakaan mobil mengakibatkan sekitar 1,25 juta orang meninggal setiap tahunnya. Secara garis besar kategori tabrakan (crash) pada kendaraan terutama mobil, terdiri dari 4 macam, yaitu tabrak depan, tabrak samping, tabrak belakang dan berguling . Untuk tabrak samping, distribusi energi hasil tabrakan disalurkan ke Rocker, A-Pillar,B-Pillar, C-Pillar, dan Roof Rail. Pada mekanisme tabrak ini, B-Pillar mengalami bending rcush. Merancang geometri B-pillar untuk meningkatkan penyerapan energi tabrak oleh komponen tersebut sangatlah penting sehingga dibutuhkan suatu simulasi untuk mendapatkan hasil tersebut. Salah satu faktor yang meningkatkan realibilitas hasil simulasi adalah disertakannya efek manufaktur pada proses simulasi numerik. Dalam penelitian ini, akan disimulasikan proses pembentukan geometri tophat menggunakan perangkat lunak Hyperwoks untuk mencegah kerusakan pada produk seperti kerut (wringkle), robekan (tear), dan retak (crack) sebelum proses pembuatan sebenarnya dilakukan, sehingga nantinya bisa terhindar dari inefisiensi biaya produksi. Di dalam grafik FLD tersebut dapat dilihat bahwa bagian sudut berwarna biru tua yang mana mengindikasikan bahwa elemen pada bagian tersebut mengalami kompresi. Kemudian pada bagian tertentu elemen berwarna hijau dimana elemen tersebut mengalami major strain dan minor strain yang proporsional yaitu major strain 0.1 % dan minor strain -0.05 % dan 0.01 %. Kemampuan Bending crush resistance pada kedua geometri sudut dengan material St37 tidak jauh berbeda, hal ini dibuktikan dengan perbedaan puncak Peak Force pada jarak holder 340 mm sebesar 0.21 %, jarak holder 360 mm sebesar 0.59 %, jarak holder 380 mm sebesar 0.81 %, dan jarak holder 400 mm sebesar 1.55 %. Kemudian kemampuan Bending crush resistance pada kedua geometri sudut dengan material DP600 tidak jauh berbeda juga, ini dibuktikan dengan perbedaan puncak Peak Force pada jarak holder 340 mm sebesar 0.73 %, jarak holder 360 mm sebesar 4.61% , jarak holder 380 mm sebesar 0.98 %, dan jarak holder 400 mm sebesar 6.32 %. Tahap akhir dari metode penelitian ini adalah membandingkan hasil bending crash resistance simulasi dengan eksperimen.