digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gliserol merupakan produk samping pembuatan biodiesel yang dapat diubah menjadi oksigenat untuk meningkatkan kualitas biodiesel. Salah satu oksigenat yang dapat disintesis dari eterifikasi gliserol dengan isobutena adalah tert-butil gliserol. Biasanya reaksi gliserol dengan isobutena memerlukan tekanan yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan reaksi untuk mengubah isobutena menjadi tert-butanol sebelum direaksikan dengan gliserol, sehingga tekanan reaksi yang diperlukan tidak terlalu tinggi. tert-Butanol tertinggi diperoleh dari reaksi hidrasi isobutena dengan menggunakan katalis H2SO4 30% pada suhu 60 oC selama 2 jam. Konsentrasi tert-butanol ditentukan dengan membandingkan integrasi puncak proton tert-butanol dengan metanol sebagai standar dalam. Reaksi dilakukan dengan 3 variasi berbeda yaitu jumlah katalis, jenis katalis dan pereaksi. Reaksi dengan jumlah katalis berbeda dilakukan menggunakan katalis H2SO4 17 mol% dan 8,4 mol%, rendemen tertinggi dihasilkan oleh penggunaan katalis H2SO4 17 mol%. Reaksi dengan katalis berbeda dilakukan menggunakan katalis H2SO4 dan asam para-toluen sulfonat, rendemen tertinggi dihasilkan oleh penggunaan katalis asam para-toluen sulfonat. Reaksi dengan pereaksi berbeda dilakukan menggunakan tert-butanol dan campuran gas C4, rendemen tertinggi dihasilkan oleh penggunaan tert-butanol. Dari reaksi yang dilakukan, dihasilkan produk mono tert-butil gliserol yang diketahui dengan membandingkan integrasi dua puncak pada δH 3,50 ppm dan δH 1,20 ppm pada spektrum 1H NMR.