Gliserol merupakan produk samping pembuatan biodiesel yang dapat diubah menjadi oksigenat untuk meningkatkan kualitas biodiesel. Salah satu oksigenat yang dapat disintesis dari eterifikasi gliserol dengan isobutena adalah tert-butil gliserol. Biasanya reaksi gliserol dengan isobutena memerlukan tekanan yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan reaksi untuk mengubah isobutena menjadi tert-butanol sebelum direaksikan dengan gliserol, sehingga tekanan reaksi yang diperlukan tidak terlalu tinggi. tert-Butanol tertinggi diperoleh dari reaksi hidrasi isobutena dengan menggunakan katalis H2SO4 30% pada suhu 60 oC selama 2 jam. Konsentrasi tert-butanol ditentukan dengan membandingkan integrasi puncak proton tert-butanol dengan metanol sebagai standar dalam. Reaksi dilakukan dengan 3 variasi berbeda yaitu jumlah katalis, jenis katalis dan pereaksi. Reaksi dengan jumlah katalis berbeda dilakukan menggunakan katalis H2SO4 17 mol% dan 8,4 mol%, rendemen tertinggi dihasilkan oleh penggunaan katalis H2SO4 17 mol%. Reaksi dengan katalis berbeda dilakukan menggunakan katalis H2SO4 dan asam para-toluen sulfonat, rendemen tertinggi dihasilkan oleh penggunaan katalis asam para-toluen sulfonat. Reaksi dengan pereaksi berbeda dilakukan menggunakan tert-butanol dan campuran gas C4, rendemen tertinggi dihasilkan oleh penggunaan tert-butanol. Dari reaksi yang dilakukan, dihasilkan produk mono tert-butil gliserol yang diketahui dengan membandingkan integrasi dua puncak pada δH 3,50 ppm dan δH 1,20 ppm pada spektrum 1H NMR.