digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

17514025_Raja Muhamad Taufik.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Pada saat penggulangan pasca bencana hunian menjadi kebutuhan primer yang harus terpenuhi bagi setiap pengungsi. Kebutuhan akan keamanan, privasi, dan sanitasi menjadi latar belakang harus tersedianya hunian yang layak bagi pengungsi pasca bencana. Pada tahapan tanggap darurat, dikarnakan keadaan darurat dan kebutuhan mendesak pengugsi tinggal secara massal pada tenda barak dengan pemenuhan kebuthuan seadanya. Selanjutnya ketika memasuki tahapan rehabilitasi dimana kondisi mulai membaik dan dilakukannya perbaikan pada tatanan sosial masyarakat, hunian menjadi suatu syarat bagi pengungsi untuk membangun kehidupan keluarga mereka. Namun di Indonesia penyediaan tenda keluarga bagi pengungsi sangatlah kurang, dikarnakan jumlah pengungsi yang harus diakomodasi sangat banyak sehingga sulit untuk dipenuhi. Kebanyakan rancangan tenda keluarga yang digunakan di Indonesia menggunakan rangka pipa besi sebagai konstruksi tenda serta terpal sebagai penutup tenda. Komponen penyusun tenda tersebut membuat logistik tenda menjadi berat sehingga sulit untuk didistribusikan. Namun dilain sisi penggunaan material yang mudah ditemukan pada lokasi pengungsi atau sekitarnya, seperti bambu yang dapat digunakan sebagai rangka konstruksi tenda keluarga dapat mejadi potensi untuk menggantikan pipa besi yang digunakan sebelumnya dan juga dapat mengurangi beban logistik dari pendistribusian tenda. Namun pembangunan tenda keluarga menggunakan material bambu yang dilakukan oleh relawan dan pengungsi tidak memenuhi standar hunian keluarga rehabilitasi pasca bencana yang telah ditentukan. Maka dari itu, dibutuhkan media agar pembangunan tenda keluarga menjadi standar dan mudah dalam oprasional pembangunannya. Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah pengiriman paket tenda berupa terpal dan sistem sambungan yang berfungsi sebagai media standarisasi dalam pembanguna tenda keluarga, dari solusi tersebut berat logistik tenda menjadi berkurang, sehingga pendistribusian tenda keluarga rehabilitiasi pasca bencana menjadi lebih mudah.