digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tegalega merupakan salah satu Sub Wilayah di kota Bandung yang berpenduduk sangat padat (21.851 jiwa/km2). Saat ini Tegalega telah ditetapkan sebagai kawasan mediapolis, yaitu kawasan pusat area industri kreatif. Penetapan tersebut menyebabkan laju pembangunan infrastruktur meningkat dan proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin menurun. Minimnya luas lahan perkotaan yang tersedia untuk RTH menjadikan Jalur Hijau Jalan (JHJ) digunakan sebagai alternatif untuk mengoptimalkan fungsi RTH. Namun pada umumnya, pohon-pohon di JHJ tidak optimal pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status kesuburan tanah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pohon pada kawasan JHJ di SWK Tegalega. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode zigzag systematic sampling berdasarkan petunjuk teknis pengambilan sampel tanah komposit Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Tahun 2011 dengan modifikasi sesuai dengan kondisi di lapangan. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di lima jalan yang telah dipilih yaitu Jl. Peta, Jl. Raya Kopo, Jl. Terusan Pasirkoja, Jl. Moch. Toha, dan Jl. Soekarno Hatta dengan pengulangan sebanyak lima kali. Uji dan analisis sifat kimia tanah yang digunakan untuk menentukan status kesuburan merujuk pada Kriteria Kesuburan tanah dari Pusat Penelitian Tanah tahun 1995. Terdapat lima parameter yang digunakan untuk menentukan status kesuburan, yaitu nilai kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, kandungan karbon organik tanah, fosfor total, dan kalium total. Hasil penelitian menunjukkan tanah di JHJ SWK Tegalega memiliki kapasitas tukar kation sebesar 18,82 – 26,85 cmol/kg, kejenuhan basa 119 – 156 %, karbon organik tanah 2,25 – 4,27 %, fosfor total 227,88 – 281,44 mg/100g, dan kalium total 44,58 – 73,7 mg/100g. Merujuk kriteria Status Kesuburan dari Pusat Penelitian Tanah, hasil tersebut menunjukkan status tanah di Jl. Peta dikategorikan tinggi, sedangkan tanah di Jl. Raya Kopo, Jl. Terusan Pasirkoja, Jl. Moch. Toha, dan Jl. Soekarno Hatta dikategorikan sedang.