digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kejadian hujan di wilayah Bandung dapat dihasilkan dari aktivitas awan konvektif yang terbentuk berulang dalam satu siklus diurnal, adanya pembentukan awan konvektif berulang ditunjukkan oleh puncak hujan yang terdeteksi lebih dari satu kali dalam satu hari. Pada citra satelit dan radar, pembentukan awan konvektif baru yang terdeteksi setelah awan konvektif sebelumnya mengalami tahap pelenyapan di sekitar atau di lokasi yang sama dari awan tersebut menunjukkan adanya proses regenerasi awan konvektif. Analisis evolusi aktivitas konvektif harian di wilayah kajian memiliki rentang waktu pengamatan selama Februari - Mei 2017. Penentuan nilai batas curah hujan (CH) dengan fungsi distribusi kumulatif (CDF) menunjukkan bahwa CH harian dengan persentase tertinggi di wilayah Bandung memiliki kecenderungan hujan lokal yang terjadi lebih dari satu kali. Awan konvektif ini mengalami peningkatan aktivitas yang sangat cepat di siang hari dengan awal lokasi pembentukan di kawasan utara Bandung. Pola regenerasi awan konvektif penghasil hujan yang terdeteksi dalam penelitian digolongkan menjadi tiga berdasarkan jumlah indikasi regenerasi awan konvektif, arah propagasi regenerasi awan konvektif serta intensitas awan konvektif relatif terhadap pendahulunya.