digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP RABITA AKBARI SITOMPUL 1 ABSTRAK pdf.pdf
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kebun binatang merupakan wadah konservasi, penelitian, edukasi dan rekreasi yang dapat dijumpai di kota-kota di Indonesia dan paling mudah untuk dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebun binatang diharapkan dapat memenuhi memenuhi kebutuhan satwa berdasarkan prinsip “Lima Kebebasan Satwa” yaitu berupa (1) makanan, (2) air, (3) kesesuaian habitat, (4) pemeliharaan kesehatan dan (5) kenyamanan berperilaku normal dan bebas dari rasa takut dan tertekan. Akan tetapi peran kebun binatang ini seringkali dipertanyakan akibat munculnya berbagai kasus terlantarnya satwa hingga kematian akibat kelaparan dan penyakit dalam beberapa tahun terakhir. Terutama pada Kebun Binatang Tamansari Bandung terdapat masalah perancangan yaitu (1) tapak eksisting seluas 14 Ha yang tidak memenuhi syarat minimum luas sebuah kebun binatang dan (2) jumlah satwa eksisting yang kelebihan populasi dan tidak sebanding dengan luas tapak yang tersedia. Sehingga perlu dilakukan perancangan kebun binatang yang mampu menyediakan area menyerupai habitat aslinya di mana satwa bebas berperilaku dan mencari makan sesuai instingnya sehingga pengunjung mendapatkan pengetahuan bagaimana kehidupan satwa yang hidup di habitat yang menyerupai alam liar. Metode perancangan yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data tapak, studi literatur dan peraturan-peraturan yang terkait. Kemudian dilakukan analisis yang terkait dengan satwa, vegetasi, pengunjung dan pengelola kebun binatang. Untuk menjadikan Kebun Binatang Tamansari Bandung sesuai standar maka diperlukan perluasan tapak, reduksi taksa pisces dan reduksi individu spesies menjadi sepasang setiap jenisnya dan pemanfaatan Sungai Cikapayang untuk kebutuhan dalam tapak. Melalui pendekatan habitat, maka didapatkan redesain Kebun Binatang Tamansari Bandung yang menerapkan konsep mixed enclosure di mana satwa yang memiliki kesamaan habitat, perilaku dan pakan digabung dalam sebuah enclosure besar yang kondisi lanskapnya meniru habitat aslinya. Sehingga pengunjung yang datang mendapatkan wawasan bagaimana kehidupan satwa di alam liar.