digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hepatitis B merupakan penyakit inflamasi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Telah digunakan beberapa jenis obat dalam terapi pengobatan HBV seperti Lamivudine dan Telbivudine, namun obat tersebut memicu resistensi virus sehingga efektifitas kinerja obat menurun drastis untuk mencegah perkembangan penyakit dan penyebaran virus. Untuk itu, dibutuhkan obat alternatif yang memiliki target obat baru seperti kapsid HBV yang dibentuk melalui homodimerisasi protein C HBV (HBcAg). Tanpa adanya kapsid sempurna, proses replikasi virus akan terhambat dan virus tidak dapat keluar dari sel hati yang telah terinfeksi. Pada penelitian ini dilakukan pengembangkan sistem penapisan berbasis dimer untuk mendapatkan senyawa organik asli Indonesia yang dapat menghambat proses homodimerisasi HBcAg (dimerbased screening system) agar Indonesia dapat memproduksi obat alternatif HBV-nya sendiri. Digunakan plasmid pRSET AraC.SitoPhoR pada sistem penapisan senyawa organik obat alternatif anti-tuberkulosis sebagai cetakan. Protein homodimerisasi SitoPhoR diganti dengan protein HBcAg sehigga dihasilkan protein fusi yang menggabungkan antara protein dimer HBcAg dengan protein repressor AraC domain pengikat DNA, yang berperan menekan ekspresi protein pelapor EmGFP dengan berikatan dengan promoter araC ketika HBcAg mengalami homodimerisasi. Pada sistem ini, digunakan sekuens DNA pengode protein HBcAg HBV subgenotipe B3 yang berasal dari Indonesia. Pada sekuens tersebut dilakukan optimasi kodon pada inang Escherichia coli BL21(DE3) hingga memiliki nilai CAI 0,805. Sekuens HBcAg disintesis dalam vektor pUC19, yang diambil melalui proses restriksi ganda enzim KpnI dan BamHI. Hal serupa dilakukan pada plasmid pRSET AraC.SitoPhoR untuk membuang insert SitoPhoR. Vektor pRSET AraC.kosong dan insert HBcAg lalu diligasi dan dikonfirmasi melalui pengurutan DNA sebelum ditransformasikan dalam bakteri Escherichia coli BL21(DE3). Analisis SDS PAGE dengan induksi IPTG 1 mM menunjukkan adanya pita tebal berukuran 29.1 kDa yang diduga merupakan monomer protein fusi AraC.HBcAg sehingga dapat disimpulkan plasmid pRSET AraC.HBcAg telah berhasil dikonstruksi untuk sistem penapisan senyawa organik obat alternatif anti-infeksi hepatitis B.