digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perangkat pengondisi udara mengambil peran paling besar dalam konsumsi energi bangunan, oleh karena itu peluang penghematan dari sistem pengondisian udara sangat besar. Penelitian sebelumnya merancang sistem kontrol lampu dan Air Conditioner menggunakan jaringan kabel berdasarkan evaluasi masukan sensor okupansi. Namun, dengan sistem seperti tersebut, pengguna sistem tidak dapat melakukan akses terhadap pengendalian mode, fanspeed, swing, dan suhu dari Air Conditioner. Selain itu, pengendalian air conditioner juga kurang efektif karena pengguna tidak dapat mengetahui kondisi termal ruangan. Sistem tersebut juga hanya bekerja secara lokal di dalam ruangan yang terpasang, sehingga pengguna tidak dapat mengendalikan kondisi Air Conditioner dari manapun. Menanggapi masalah tersebut, fokus utama perancangan ini adalah membuat rangkaian pengontrol transmitter sinyal IR untuk mengendalikan seluruh kondisi Air conditioner. Sistem juga memiliki sistem penjadwalan, yang didukung oleh sistem pemantauan kondisi termal ruangan. Semua hal tersebut terintegrasi dalam perangkat antarmuka aplikasi web yang dapat diakses menggunakan apliasi web browser dari manapun asalkan pengguna terhubung dengan jaringan internet. Sistem pengendalian telah diimplementaasikan dan diuji kemampuannya di ruangan laboratorium manajemen energi. Pengujian kalibrasi sensor temperatur menghasilkan tingkat akurasi 97.82% dan tingkat presisi 99.7%. Kemudian kalibrasi sensor kelembaban menghasilkan tingkat akurasi 62.2% dan tingkat presisi 95.1%. Hasil deteksi gerakan oleh sensor gerakan berhasil mendeteksi 18 gerakan dari 40 gerakan yang dilakukan. Sistem pengendali transmitter inframerah untuk mengontrol kondisi air conditioner telah berhasil dibuat dengan waktu pemulihan sistem setelah kondisi tidak mendapatkan daya listrik adalah 48.08 detik, serta tidak terdapat data rusak hingga baudrate 115200. Seluruh perintah pengguna juga berhasil dieksekusi dengan waktu respon rata – rata unit air conditioner 8.61 detik dengan jaringan lokal dan 13.56 detik dengan jaringan VPN. Jangkauan sinyal transmitter inframerah maksimal pada jarak 4.88 meter untuk LOS. Sistem penjadwalan yang dirancang juga berhasil berjalan selama 4 hari dengan dilengkapi database dalam server lokal. Aplikasi antarmuka pengguna yang dibuat Aplikasi memfasilitasi pemantauan kondisi termal ruangan, status perintah terakhir yang dikirimkan oleh pengguna, dan merubah pengaturan. Perangkat antarmuka ini dapat diakses menggunakan jaringan Wi-Fi lokal dengan alamat 192.168.1.70/HMI4.php atau jaringan VPN dengan alamat 25.37.165.176/HMI4.php.