digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Geoid/datum vertikal di Indonesia belum tersedia. Penggunaan rata-rata ketinggian muka air laut sesaat/Sea Surface Height (SSH) selama 18 tahun dari pengamatan pasut, yaitu Mean Sea Level (MSL) dapat digunakan sebagai alternatif. Namun, Nilai MSL tersebut bersifat lokal (mengacu pada nol-palem) yang berimplikasi pada datum vertikal yang tidak Seamless. Selain itu, pengukuran pasut dengan dengan jangka pengamatan yang panjang masih belum tersedia. Dalam penelitian ini, datum vertikal yang seamless sebagai alternatif diusulkan. Dalam hal ini, MSL yang seamless ditentukan berdasarkan Mean Dynamic Topography (MDT) dan undulasi geoid. Sementara itu, undulasi geoid yang akurat di Indonesia dapat ditentukan dari model EGM2008, dan MDT ditentukan dari pengamatan pasang surut jangka panjang yang merupakan hasil perekaman Multi-mission Altimetry Satellite. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi konsep dan prosedur penentuan MDT di Indonesia. MDT dihasilkan dengan mengurangkan Mean Sea Surface (MSS), yaitu ketinggian MSL diatas bidang ellipsoid, yang merupakan asimilasi satelit Topex, Poseidon, Jason-1, GFO-1 dan Envisat dan model undulasi geoid EGM2008. Untuk mendapatkan MSS yang akurat, data altimetri telah dikoreksi dan difilter. Selanjutnya, MDT yang dihasilkan akan dibandingkan dengan model gobal MDT. Hasil perbandingan tersebut, menunjukkan bahwa model MDT memberikan hasil yang baik, dengan penyimpangan RMS 2.27 cm (MDT-DTU10) dan 7.48 cm (MDT-CNESCLS13). Selain itu, tingkat kedekatan model MDT dengan nilai MDT dari data in-situ yang lebih baik, jika dibandingkan dengan model MDT-DTU10 dan MDT-CNESCLS13.