Kawasan Observatorium Bosscha ditumbuhi oleh tegakan pohon pinus (Pinus merkusii. Jungh.
& De Vriese ) yang sudah berumur di atas 35 tahun. Pohon pinus merupakan salah satu jenis
pohon penghasil getah yang memiliki berbagai kegunaan antara lain gondorukem dan
terpentin. Pohon pinus yang dapat menghasilkan getah banyak sangat diminati konsumen.
Produksi getah pinus dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan tempat tumbuhnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi pohon plus pinus bocor getah sebagai sumber benih.
Penelitian dilakukan di kawasan PT. Propelat di lahan milik Observatorium Bosscha,
Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada bulan Mei hingga Agustus 2017. Evaluasi pohon
menggunakan metode Scoring System by Comparing Average Tree (SSCAT) yaitu dengan
membandingkan Calon Pohon Plus (CPP) dari tujuh sifat morfologis yaitu tinggi total,
diameter, produksi getah, kelurusan batang, kebulatan batang, kesehatan, kemampuan berbuah,
dan percabangan. Pada penelitian ini diperoleh 70 CPP yang lokasinya teresebar merata. Ke-
70 CPP tersebut memiliki produksi getah antara 1,18 sampai 14,32 gram/bulan. Diametar
pohonnya berkisar antara 35,36 hingga 65,61 cm dan ukuran tinggi pohon berkisar antara 16
Hingga 27 m. Setelah dibandingkan dengan nilai rata-rata diameter, tinggi total, dan produksi
getah diperoleh 33 Pohon Plus (PP). Pada pohon plus terpilih diperoleh rentang produksi getah
antara 9,12 hingga 14,32 gram/bulan. Diameter pohon berkisar antara 45,86 hingga 65,61 cm,
dan tinggi total antara 22 hingga 27 m.