Gas lift merupakan metode artficial lift yang umum digunakan dalam industri perminyakan yang bertujuan untuk meningkatkan laju produksi pada sumur dengan tekanan reservoir yang sudah relatif rendah maupun pada sumur yang tidak dapat mengalir secara alami. Untuk meningkatkan produksi suatu sumur gas lift perlu dilakukan identifikasi permasalahan-permasalahan yang nantinya dapat dilakukan beberapa rekomendasi terhadap masalah-masalah tersebut, hal ini sangat penting dilakukan mengingat bahwa sumur yang akan dilakukan studi memiliki potensi produksi yang lebih optimum.
Studi ini menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan hasil perolehan minyak dalam suatu sumur gas lift diperlukan sensitivity terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laju produksi sehingga dapat memaksimalkan produksi suatu sumur. Desain sumur gas lift dapat dilakukan dengan melakukan sensitvity laju gas injeksi sehingga didapatkan gas lift performance curve yang berguna untuk menentukan berapa laju gas injeksi yang paling optimum, selanjutnya dilakukan sensitivity ukuran tubing pada sumur dengan analisis nodal yaitu dengan membuat kurva Vertical Lift Performance (VLP) vs kurva Inflow Performance relationship (IPR) dengan variable ukuran tubing yang berbeda-beda sehingga didapatkan ukuran tubing paling optimum. Selanjutnya melakukan penentuan kedalaman titik injeksi, semakin dalam gas diinjeksikan kedalam sumur maka laju produksi akan semakin meningkat tetapi dibutuhkan tekanan kompresor yang lebih tinggi. Tahap selanjutnya adalah melakukan spacing design untuk menentukan letak unloader valve dan orifice untuk proses unloading dan injeksi. Terakhir, perhitungan metode force balance untuk mengetahui besarnya tekanan yang bekerja pada valve pada saat proses unloading dan operating. Perhitungan tekanan yang bekerja pada valve dilakukan pada saat proses displacemet killing fluid dan pada saat operasi injeksi gas.