Karya-karya pada laporan tugas akhir yang berjudul Siklus Jeda ini, tersusun dari
rangkaian seri karya “Effortless Meditation”. Proses penciptaan karya-karya ini
didorong dan dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi penulis dalam praktik
meditasi dan pengalaman dalam hidup bermasyarakat sebagai perempuan minoritas
dalam daerah perkotaan. Latar belakang tersebut menjadi proyeksi sehari-hari pada
hubungan bermasyakarat masa kini, yang semakin hari semakin kompleks,
divergen, tendensius, dan intoleran.
Kondisi dan hubungan yang penuh tegangan dan pergesekan, disebutkan Giorgio
Agamben sebagai bentuk pemiskinan pengalaman. Sehingga penulis berangkat
dengan pemikiran awal bahwa jika terdapat kondisi yang miskin akan pengalaman,
maka logikanya adalah kepentingan dalam mengupayakan kondisi menuju
kekayaan pengalaman. Karya-karya dalam tugas akhir ini menawarkan seni sebagai
upaya tersebut, melalui pengalaman seni.
Dengan menggunakan medium seni performans, berikut karya video performans,
karya cetak dan artefak performans yang mendukung tema seni sebagai keseharian,
seni sebagai ritual, dan seni sebagai meditasi. Konsep utama dalam tugas akhir ini
adalah memvisualisasikan nilai meditatif dalam aktivitas keseharian pada karya
seni. Meditasi yang menjadi kendaraan menuju pemahaman diri dan pengalaman
tubuh, mengantarkan pemahaman penulis menuju konsep aktivitas seni dan
keseharian sebagai pengalaman tubuh.
Pengalaman yang diperoleh melalui performans berkala yang dilakukan penulis
guna merepresentasikan keseharian dan menghadirkan pengalaman holistik bagi
penulis sebagai seniman, maupun bagi penonton. Sehingga seni yang menjadi
makanan batin dan ruh seseorang, dipercaya memiliki daya untuk membawa
dampak kebajikan, serta mampu menggetarkan gelombang-gelombang kesadaran
baru yang beresonansi pada masyarakat yang lebih luas.