digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kedelai hitam di Indonesia dinilai sebagai salah satu sumber pangan fungsional yang potensial, tetapi di Indonesia pemanfaatan tentang kedelai hitam masih kurang. Salah satu cara untuk memanfaatkan kandungan bioaktif dalam benih kedelai hitam adalah dengan cara melakukan perkecambahan. Kecambah kedelai hitam memiliki nilai dan kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan benih kedelai hitam yang belum mengalami proses perkecambahan. Proses perkecambahan dapat meningkatkan jumlah protein, menurunkan kadar lemak, dan meningkatkan kandungan isoflavon total dibandingkan pada saat dalam bentuk biji. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah cahaya. Cahaya mempengaruhi proses fisiologi dan perkembangan struktur dari tumbuhan. Cahaya yang memiliki panjang gelombang mendekati absorbansi maksimum dari klorofil dan fitokrom adalah cahaya merah. Maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan menentukan pengaruh lama penyinaran cahaya merah terhadap pertumbuhan, kualitas, kandungan klorofil dan isoflavon dari kecambah kedelai hitam varietas Detam-1. Penelitian ini dilakukan di ruang gelap dan kedelai hitam dikecambahkan dalam germination chamber dengan waktu penyinaran cahaya merah yang berbeda-beda. Benih kedelai hitam dikecambahkan selama 4 hari. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdapat 50 benih. Perlakuan yang diberikan adalah lama penyinaran cahaya merah selama 0 jam/hari, 4 jam/hari, 8 jam/hari, 12 jam/hari, 16 jam/hari, 20 jam/hari, dan 24 jam/hari. Pengamatan berat basah, berat kering, kadar air, panjang hipokotil, dan panjang akar kecambah kedelai hitam diamati pada hari ke-2 dan ke-4, data tersebut dianailis dengan One Way ANOVA dengan taraf nyata 95% dan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test). Sedangkan pengamatan kadar klorofil dan kandungan isoflavon pada kecambah kedelai hitam diamati pada hari ke-4 dan dilakukan duplo. Lama penyinaran cahaya merah yang berbeda-beda pada kecambah kedelai hitam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat basah hari ke-4, panjang hipokotil hari ke 2 dan ke 4, panjang akar hari ke-4, dan daya berkecambah. Sedangkan perlakuan tersebut tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap berat basah hari ke-2, berat kering hari ke-2 dan ke-4, kadar air hari ke-2 dan ke-4, panjang akar hari ke-2. Kecambah kedelai hitam yang disinari oleh cahaya merah selama 24 jam/hari memiliki kandungan klorofil tertinggi. Kandungan daidzein dan genistein paling tinggi pada kecambah kedelai hitam adalah pada perlakuan lama penyinaran 12 jam/hari. Sedangkan kandungan glycitein paling tinggi pada kecambah kedelai hitam adalah pada perlakuan lama penyinaran selama 4 jam/hari.