digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perekahan hidraulik telah terbukti sebagai metode stimulasi yang paling layak untuk mengembangkan reservoir TLS di lapangan ALEA. Lebih dari seratus sumur telah dilakukan teknik perekahan hidraulik. Saat ini pemilihan kandidat sumur menjadi sulit karena teridentifikasi kurang potensial, maka teknologi baru telah diperkenalkan yang disebut sebagai perekahan hidraulik flow channel. Perekahan hidraulik flow channel menciptakan konduktivitas rekahan yang lebih tinggi yang akan bermanfaat bagi peningkatan produksi. Salah satu kriteria keberhasilan program perekahan hidraulik adalah laju produksi setelah perlakuan perekahan. Sumur harus dapat mengalirkan hidrokarbon dalam nilai yang ekonomis. Prediksi laju produksi setelah perlakuan perekahan memainkan peran penting sebelum mengusulkan sumur kandidat untuk distimulasi dengan perekahan flow channel. Simulasi produksi seperti Wellflo dapat digunakan untuk memprediksi laju produksi setelah perawatan rekah. Pendekatan dengan menggunakan kecerdasan buatan juga menawarkan solusi yang dapat digunakan untuk tujuan ini yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adaptive neuro-fuzzy inference system (ANFIS) digunakan dalam penelitian ini untuk memprediksi laju produksi sumur di reservoir TLS setelah dilakukan perekahan dengan flow channel. Dalam pemodelan ini, input adalah sifat reservoir dari TLS dan parameter fraktur hidraulik sementara output adalah laju produksi. ii Model yang dikembangkan dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk memprediksi laju produksi di lapisan TLS karena validasi data prediksi menunjukkan hasil yang baik. Dan parameter yang paling berpengaruh terhadap laju produksi setelah perekahan hidraulik flow channel pada lapisan adalah konduktivitas rekahan.