Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam. Sebagai negara maritim
Indonesia memiliki potensi akan hasil laut yang sangat besar. Menempati peringkat kedua
dalam produksi hasil laut, membuat Indonesia hams dapat bersaing di pasar internasional
untuk dapat memenuhi permintaan pasar global yang begitu besar. Di Jawa Barat, khususnya
di daerah Pangandaran terdapat 1400 rumah tangga yang masih menggantungkan pekerjaan
sebagai nelayan dan pelaku bisnis perikanan laut. Di Pangandaran, terdapat Koperasi yang
memonitoring dan mengawasi proses bisnis perikanan laut.
Koperasi Minasari merupakan koperasi yang berperan sebagai instansi yang mensupport dan
memfalisitasi segala aktifitas nelayan dan trader untuk menjamin kesejahteraannya. Namun,
dengan pertumbuhan produksi setiap tahumya Pangandaran belum bisa mandiri untuk
melakukan ekpsor hasil laut dan bersaing di pasar Internasional. Padahal dengan margin yang
tinggi daripada pasar domestik bisa berdampak pada kesejahteraan pelaku bisnis ini terutama
anggota koperasi (trader dan nelayan). Dengan melakukan penelitian dan menganalisis
pennasalahan menggunakan analisis internal dan eksternal Productiviy Analysis, Value Chain
Analysis, Business Model Canvas, Market Analysis, PESTEL, Stakeholder Analysis dapat
disimpulkan bahwa keadaan industry yang memiliki potensi yang sangat besar namun banyak
terdapat gap informasi dan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan.
Dengan hasil yang diperoleh dari analisis internal dan external maka diketahui untuk
diselesaikan dengan solusi Inclusive Business Model. Inclusive Business Model adalah sebuah 4
strategi yang dibangun untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dengan
menempatkan mereka untuk Bersama-sama melakukan kolaborasi dengan beberapa
stakeholder yang terkait untuk mendapatkan untung yang cepat dengan pendapatan lebih
besar, inovasi, dan membangun rantai suplai yang baik.
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan informasi seputar internasional market, cara
mendapatkan pendanaan, training yang berkaitan dengan peraturan dan legalisasi saat
melakukan ekspor, fasilitas dan infrastruktur terutama dalam transportasi dan penyimpanan
barang, prosedur dalam setiap aktifitas yang berkaitan dengan penanganan produk dan stategi
pemasaran yang hams dikembangkan kedepannya. Lalu beberapa solusi telah diberikan untuk
jangka panjang yaitu dengan melakukan training, penerapan SOP yang baik, dan pemasaran
yang tepat sasaran.