digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Padi hitam (Oryza sativa var Cempo Ireng) memiliki karakteristik yang unik yaitu lapisan aleuron dan bagian bulir beras berwarna ungu kehitaman yang mengandung pigmen antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Beras hitam memiliki kandungan serat dan vitamin yang lebih tinggi sehingga bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Namun, budidaya padi hitam masih sedikit dilakukan karena umur tanaman yang lama mencapai 5-6 bulan sehingga produktivitasnya masih rendah. Manfaat beras hitam yang potensial tersebut perlu didukung oleh peningkatan produktivitas. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas beras hitam melalui pemberian hormon pertumbuhan yaitu Giberelin (GA3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi hormon giberelin (GA3) serta menentukan waktu aplikasi terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi hitam varietas Cempo Ireng pada metode SRI. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu waktu aplikasi hormon giberelin (GA3) dengan konsentrasi 10 ppm. Perlakuan yang diberikan yaitu tanpa aplikasi (A), waktu aplikasi fase vegetatif (B), waktu aplikasi fase generatif (C), waktu aplikasi fase pengisian malai (D). Setiap perlakuan diulang sebanyak 7 kali. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan, namun tidak berbeda nyata pada parameter pertumbuhan jumlah daun, umur berbunga, jumlah malai dan parameter hasil jumlah gabah isi per malai, bobot 1000 butir, berat kering brangkasan, produktivitas dan indeks panen. Perlakuan waktu aplikasi fase vegetatif memberikan tinggi tanaman tertinggi sebesar 74.01 cm sementara waktu aplikasi fase pengisian malai memberikan jumlah anakan terbanyak yaitu 53.43 anakan. Perlakuan tanpa aplikasi memberikan hasil terbaik pada parameter pertumbuhan dan hasil tanaman diantaranya jumlah daun (188 helai), umur berbunga (97 HST), jumlah malai (29.71 malai), serta parameter hasil bobot 1000 butir (26.62 gram), produktivitas (3.10 ton/ha) dan indeks panen (39.35%).