LATERAL PLACEMENT OF VEHICLES IN VARIO[JS LANE WIDTHS, Epf. Eko Yuli Priyono, 1992, Program Studi Sistem dan ieknik Jalan Raya, Program Pendidikan Magister, Program Pascasarjana, Institut Teknolc3gi Bandung, Ukuran-ukuran lebar lajur jalan raya di Indonesia mengikuti Standar Perencanaan Geometrik Indonesia untuk Jalan Raya yang sebagian besar didasarkan pada pengalaman negara lain yang telah memiliki sejarah motorisasi lebih lama. Sayangnya, informasiinformasi yang mendukung maupun menolak pemakaian ukuran tersebut sangat terbatas dan saat itu di Indonesia sedang terjadi perubahan besar dalam karakteristik kendaraan. Penelitian ini berusaha menjabarkan ukuran lebar lajur optimum secara teoritis dengan mendasarkan pada tinjauan distribusidistribusi posisi lateral kendaraan pada berbagai lebar lajur jalan dan kecepatan yang berbeda. Sedangkan analisanya ditekankan pada sudut pandang rekayasa lalu-lintas , Survai dilaksanakan di jalan tol Jagorawi dan Japek- masing-masing satu tempat pengamatan pada potongan lurus yang mana keduanya merupakan jalan bebas hambatan empat-lajur terpisah di daerah rural yang menuju ibukota Jakarta. Kedua tempat pengamatan memiliki penampang melintang yang tidak jauh berbeda dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan sistem perekaman gambar video di siang hari. Distribusi posisi lateral kendaraan penumpang di lajur luar cocok dengan distribusi normal. Penelitian menemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi posisi lateral kendaraan di kedua tempat pengamatan adalah lebar lajur jalan dan kecepatan kendaraan. Perubahan lebar lajur dari 3.60m ke 3,75m menghasilkan perbedaan sebesar 0.10m, di mana kendaraan-kendaraan di lebar lajur 3.75m melaju lebih mendekat garis lajur di sebelah kanannya. Kendaraan-kendaraan dengan kecepatan kurang dari 70km/jam melaju menjauh dari garis lajur di sebelah kanannya sebesar 1.05m dan kendaraan yang melaju dengan kecepatan lebih dari 90km/jam mendekat garis lajur di sebelah kanannya sebesar O.50m. Kendaraan dengan kecepatan di antara 70-90km/jam melaju dengan jarak sebesar 0,80m dari garis lajur di sebelah kanannya. Lebar lajur optimum teoritis diperoleh sebesar 3.70m. ukuran ini hampir sama dengan ukuran yang dipergunakan di Amerika Serikat yaitu 12ft (3.66m). Penelitian menemukan bahwa lebar lajur di Jagorawi dirasa agak berlebihan, sementara lebar lajur di Japek kurang memadai. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi yang mendalam pada lebar lajur yang ada saat ini dan perlu diperkenalkan pemakaian lebar lajur yang berbeda di antara lajur luar dan lajur dalam.