Sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara terbesar di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Gas-gas hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor seperti oksida nitrogen (NOx) akan diemisikan ke udara ambien. Meningkatnya konsentrasi NOx di udara ambien dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia terutama berkaitan dengan penyakit saluran pernafasan bagian atas. Karena itu, pengembangan metode-metode yang ramah lingkungan untuk mengendalikan pencemaran udara harus dilakukan. Salah satu cara sederhana menurunkan pencemaran udara adalah memanfaatkan proses yang murah, yaitu sinar matahari dan efek katalis dari TiO2, untuk mengendalikan NO dan NO2. Metode ini tidak memerlukan energi tambahan selain sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Paving block berlapis TiO2 dipaparkan di udara ambien dalam waktu 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam. Ion nitrat dan nitrit yang terbentuk akibat proses fotokatalitik di permukaan paving dilarutkan dengan aquades yang kemudian diukur dengan ion kromatografi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan tambahan TiO2 sebanyak 200 gram untuk setiap meter persegi paving mampu mengadsorpsi gas NOx dengan laju adsorpsi mulai dari 0,00223 mg/m2/menit – 0,00777 mg/m2/menit, peningkatan konsentrasi NO3- seiring dengan lamanya proses pemaparan di lapangan. Biaya tambahan untuk setiap meter persegi paving block yaitu Rp. 13180.