digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian mengenai karakteristik estuari di salah satu Muara Sungai Ciliwung yaitu Muara Angke, Jakarta Utara telah dilakukan dengan pengukuran parameter Oseanografi pada tanggal 9-10 Agustus 2015 saat pasang purnama dan dianggap mewakili kondisi saat musim kemarau. Titik pengukuran terdiri dari 11 stasiun mulai dari titik A1 yang berada di mulut muara sampai dengan titik A11 yang merupakan titik stasiun terjauh dari muara dan dengan jarak antar stasiunnya adalah 200 m. Pengukuran parameter Oseanografi dilakukan terhadap 3 kedalaman (0,2h; 0,6h dan 0,8h) dengan 4 kondisi pasang surut (menuju pasang, pasang, menuju surut dan surut). Muara Angke memiliki tipe pasang surut diurnal dengan kisaran tinggi muka air antara 0,98 meter – 1,41 meter dan debit rata-rata sebesar 7,75 m3/s selama waktu pengukuran. Distribusi salinitas di sepanjang daerah pengukuran saat kondisi pasang berada pada kisaran 18-28 ppt sedangkan saat surut hanya pada kisaran 0,1-8 ppt. Hal tersebut menunjukan kondisi pasang surut sangat mempengaruhi perubahan nilai salinitas di estuari. Hasil penelitian menunjukan bahwa Muara Angke memiliki tipe estuari tercampur sebagian (partially mixed) yang ditinjau berdasarkan profil salinitas dan perhitungan bilangan-bilangan estuari. Hasil perhitunan bilangan-bilangan estuari, yaitu Bilangan Rasio Volume (N) = 0,337; Bilangan Estuari (Ed) = 0,279 dan Bilangan Richardson (R) = 0,593 yang menunjukan bahwa Muara Angke merupakan estuari tercampur sebagian. Kondisi pasang surut di lokasi penelitian memperlihatkan adanya kondisi asimetri pasut dimana kondisi pasang akan lebih lama dibandingkan dengan kondisi surut dimana lamanya waktu saat kondisi pasang adalah selama 15 jam sedangkan saat surut hanya 9 jam.