digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP FILDANSYAH IHSANUDDIN 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pertumbuhan penduduk Kota Bandung yang terus meningkat setiap tahun mengakibatkan peningkatan timbulan sampah yang dihasilkan. Sebagian besar dari sampah tersebut diangkut dan ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti. Begitu pentingnya peran TPA Sarimukti dalam pengelolaan persampahan di Kota Bandung menyebabkan perlunya upaya untuk memperpanjang usia layan TPA tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA melalui pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R). Pengembangan yang dilakukan adalah berupa penambahan fasilitas pengelolaan sampah pada TPS Nyengseret. TPS Nyengseret sebagai salah satu TPS terbesar di Kota Bandung menerima sampah sebesar 88 m3/hari pada tahun 2017 dengan komposisi sampah organik yang terdiri dari sisa makanan dan sampah taman sebesar 37,18 %, sampah anorganik yaitu kertas, plastik, logam, gelas atau kaca, tekstil, dan karet atau kulit sebesar 39,48 %, serta sampah berbahaya dan lainnya sebesar 23,34 %. Fasilitas pengelolaan sampah di TPS 3R Nyengseret terdiri dari area penerimaan, area pembongkaran, area pemilahan manual, alat pencacah sampah organik, pengolahan biologis berupa windrow composting, alat pengayak kompos, dan area pengemasan kompos. Total luas TPS 3R ini adalah 1800 m2 dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung yaitu kantor, gudang penyimpanan kompos, toilet, drainase, dan pos keamanan. Pengelolaan sampah di TPS 3R Nyengseret mampu mereduksi 48,61% sampah yang dibuang ke TPA.