digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kereta api merupakan salah satu transportasi yang banyak digunakan masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini menyebabkan penumpukan penumpang di stasiun yang selalu terjadi, terutama pada jam berangkat dan pulang kantor. Tidak adanya penambahan jalur kereta dan kurangnya jadwal perjalanan menjadi faktor yang mengakibatkan hal ini terjadi. Jadwal perjalanan yang sedikit, dipengaruhi oleh sistem persinyalan yang digunakan PT KAI. Sistem persinyalan yang digunakan saat ini memiliki kelemahan berupa adanya wasted space pada rel sehingga penggunaan rel menjadi tidak efisien. Sistem Persinyalan Moving Block pada Kereta Api merupakan sebuah sistem persinyalan yang jarak amannya tidak lagi berdasarkan titik tetap. Pada sistem ini, jarak aman antarkereta dapat diatur sesuai dengan kalkulasi real-time kecepatan kereta. Jika kereta berjalan dengan kecepatan tinggi, maka jarak aman antarkereta menjadi lebih panjang. Begitupun sebaliknya, saat kereta berjalan pelan, maka jarak aman antarkereta menjadi lebih pendek. Pada tugas akhir ini, dilakukan pembuatan purwarupa sistem persinyalan moving block yang dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian perangkat keras untuk mendeteksi posisi kereta, bagian pengolahan data dan pengiriman data, dan aplikasi antarmuka. Dokumen tugas akhir ini akan menjelaskan mengenai implementasi proses penerimaan, pengiriman, dan pengolahan data pada aplikasi, serta desain dan implementasi pada aplikasi. Proses pengiriman dan pengolahan data pada sistem ini menggunakan mikrokontroler dan modul wi-fi, yaitu node MCU yang diletakkan pada masing-masing kereta. Data posisi dan kecepatan kereta akan diolah kemudian dikirimkan ke MQTT server untuk selanjutnya diterima oleh aplikasi. Aplikasi ini akan mengolah data posisi yang diterima dari MQTT server untuk mengetahui jarak antarkereta dan safezone kereta. Selanjutnya, aplikasi ini akan menampilkan hasil pengolahan data posisi dalam bentuk jalur rel yang sesuai dengan jalur rel sebenarnya. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, penerimaan dan tampilan data pada aplikasi ini sudah berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya aplikasi ini dalam menerima, mengolah, dan menampilkan data (berhasil 110 dari 110 percobaan). Keberhasilan penerimaan data sangat bergantung pada koneksi internet. Koneksi internet yang diperlukan harus memiliki kecepatan transmisi data dari sistem ke server minimal 0,3 detik. Adanya aplikasi ini akan menjadi penunjang untuk implementasi sistem persinyalan moving block pada kereta api.