digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2018 TA PP FERYUMA SUDARMAKA 1.pdf ]
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan akan prediksi produksi lapangan minyak hasil metode Enhanced Oil Recovery yang ramah lingkungan dan berbiaya rendah, Vibro Sesimic Impact Technology (VSIT), membuat Tsiklauri-Beresnev dan Del Rio mencetuskan persamaan matematis yang berawal dari Biot. Persamaan ini mengenai gelombang elastik dalam medium yang tersaturasi fluida. Dalam tesis Haryokusuma, model matematika Tsiklauri-Beresnev dan Del Rio yang digunakan untuk menentukan profil produksi minyak memberikan hasil nilai produksi dan laju alir yang sesuai dengan uji laboratorium. Variabel-variabel pada kedua persamaan matematis tersebut berkaitan dengan sifat fisik fluida dan batuan serta parameter lapangan. Parameter lapangan tersebut yaitu besaran frekuensi dan durasi penggetaran. Parameter lapangan ini berkaitan dengan truck vibrator yang berfungsi untuk menggetarkan dengan cara memancarkan gelombang seismik. Pada bahasan tesis Haryokusuma, hanya dilakukan percobaan di laboratorium untuk menentukan profil produksi core sintetik tersaturasi fluida. Selanjutnya, dilakukan estimasi besaran frekuensi optimal dengan menggunakan kedua persamaan matematis tersebut dimana analisis variabel durasi penggetaran belum dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan korelasi usulan yang mampu memperkirakan besaran frekuensi dan durasi pengetaran untuk aplikasi langsung di lapangan. Korelasi usulan tidak dihasilkan melalui percobaan di laboratorium vibroseismik, akan tetapi melalui analisis sejarah produksi lapangan yang mengalami penurunan. Terdapat 5 data lapangan yang sudah diaplikasikan stimulasi getaran dan akan dilakukan kajian. Melalui metode Decline Curve Analysis (DCA) pada lima data lapangan yang diaplikasikan VSIT, didapatkan besaran nominal decline rate dengan tipe harmonik. Selain itu, kedua persamaan matematis tersebut digunakan untuk mengestimasi besaran frekuensi yang cocok dengan kenaikan profil produksi lapangan-lapangan tersebut pada durasi penggetaran tertentu. Selanjutnya, analisis dilakukan terhadap hubungan antara nominal decline rate dengan frekuensi dan durasi penggetaran. Korelasi tersebut dapat digunakan untuk lapangan yang akan diaplikasikan VSIT. Jadi, korelasi usulan ini mengombinasikan korelasi empiris dengan persamaan matematis untuk mengestimasi profil produksi lapangan selama penggetaran yang akan diaplikasikan VSIT. Dengan perhitungan menggunakan metode analisis DCA tipe harmonik untuk mendapatkan besaran nominal decline rate pada data lapangan yang mengalami penurunan produksi dan cocok untuk dilakukan aplikasi VSIT, maka dapat ditentukan besaran frekuensi dan durasi penggetaran. Korelasi usulan terbentuk dari data yang memiliki persentase error 1-21.5% untuk frekuensi Del Rio dan 2.6-11.7% untuk frekuensi Tsiklauri dalam mengestimasi besaran kumulatif produksi incremental. Korelasi memiliki besaran frekuensi yaitu maksimal sebesar 89 dan 99 Hz untuk korelasi berturut-turut antara frekuensi Del Rio dan Tsiklauri dengan nominal decline rate, sedangkan untuk durasi penggetaran maksimum 116 hari. Korelasi untuk estimasi besaran frekuensi dan durasi penggetaran ini disebut Korelasi Feryuma.