Situ Cipule merupakan kawasan bekas lahan tambang pasir (galian C), yang sekarang berubah menjadi sebuah danau buatan yang berlokasi di Kecamatan Ciampel, di sekitar kawasan industri di Kabupaten Karawang. Kawasan ini memiliki luas ±93,4 ha dengan luas badan air ±67,2 ha. Saat ini Situ Cipule telah dimanfaatkan sebagai sarana pelatihan olahraga dayung dan tempat wisata bagi warga sekitar. Keberadaan pohon di sekitar Situ Cipule berdampak kepada keindahan dan kenyamanan lingkungan di sekitar Situ. Arsitektur pohon di sekitar Situ diduga memiliki daya tarik terhadap kehadiran burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biodiversitas pohon dan burung serta hubungan arsitektur pohon dengan kehadiran burung di sekitar Situ Cipule. Analisis hubungan antara arsitektur pohon dengan kehadiran burung menggunakan model persamaan regresi linier berganda dengan variabel arsitektur pohon adalah bentuk tajuk, percabangan, dan ukuran daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17 spesies burung dan 20 spesies pohon dengan nilai indeks keanekaragaman jenis sebesar 1,63 untuk burung dan 2,17 untuk pohon, keduanya termasuk dalam kategori sedang. Secara umum pola penyebaran burung di kawasan Situ Cipule adalah mengelompok, kecuali Todirhamphus chloris yang memiliki pola penyebaran acak dan Amaurornis phoenicrus memiliki pola sebaran seragam. Secara umum vegetasi pohon di kawasan Situ Cipule memiliki pola sebaran mengelompok dan hanya dua spesies yang memiliki pola sebaran seragam yaitu Mimusops elengi dan Artocarpus altilis, Sebanyak lima spesies pohon tidak dapat dianalisis pola sebarannya karena hanya ditemukan satu batang yaitu jenis Muntingia calabura, Cerbera manghas, Melia azedarach, Hibiscus macrophyllus, dan Tectona grandis. Indeks dominansi burung di kawasan Situ Cipule sebesar 0,35 sedangkan untuk pohon sebesar 0,16; yang artinya secara umum tidak ada spesies tertentu yang mendominasi. Indeks keseragaman burung diperoleh sebesar 0,57 dan untuk pohon sebesar 0,72 yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat jenis tertentu yang lebih dominan. Bentuk tajuk dan tipe percabangan diketahui berhubungan erat dengan jumlah burung yang berkunjung ke suatu jenis pohon. Bentuk tajuk rounded paling banyak disukai burung, sedangkan tipe percabangan yang banyak disukai burung adalah tipe percabangan ortotrop.