Tugas akhir ini mengambil kasus proyek Redevelopment Pasar Cempaka Putih di Jakarta Pusat. Proyek ini merupakan bagian dari perencanaan penataan pasar tradisional oleh Gubernur DKI Jakarta yang dilaksanakan pada tahun 2015. Pemilik dari proyek ini adalah PD. Pasar Jaya serta kerja sama dengan pihak swasta. Luas lahan dari proyek ini kurang lebih 11.356 m2 . Luas bangunan yang dirancang kurang lebih 39.974 m2. Pasar ini terdiri dari dua bangunan. Bangunan A terdiri dari tujuh lantai dan bangunan B terdiri dari empat lantai dengan satu lantai basement di tiap bangunan. Isu permasalahan yang ada pada proyek ini adalah bagaimana menggabungkan antara pasar tradisional dengan pasar modern, bagaimana mengatur sirkulasi agar keberjalanan pasar berlangsung nyaman serta bagaimana mengembangkan unsur budaya Betawi pada perancangan Pasar Cempaka Putih. Isu permasalahan tersebut yang akan dianalisis lebih lanjut dan dibuat strategi-strategi dan solusi dari isu permasalahan tersebut. Strategi perancangan untuk isu permasalahan sirkulasi adalah dengan membuat setiap area pasar bisa diakses semudah mungkin. Contohnya area pasar bisa diakses dari batas utara, barat dan selatan lahan. Area-area pojok pasar bisa diakses melalui area parkir motor. Adanya jembatan penghubung di antara bangunan A dan bangunan B serta sumbu sirkulasi primer dan sekunder pada pasar yang memudahkan pengunjung pada saat berbelanja.
Perpustakaan Digital ITB