digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MEOR atau Microbial Enhanced Oil Recovery merupakan teknik untuk mengoptimasi pengambilan minyak bumi dengan memanfaatkan aktivitas mikroba. Pemantauan dinamika komunitas bakteri dilakukan setelah injeksi nutrisi berupa molase (6,54%), NPK (0,25%) dan DAP (0,31%) pada sumur Y. Pemantauan ini penting dilakukan untuk memperoleh informasi bakteri indigen, analisis dan evaluasi metode, serta memantau pertumbuhan mikroba yang merugikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh injeksi nutrisi pada dinamika komunitas bakteri, menentukan bakteri predominan, serta menentukan hubungan karakteristik fisika kimia dengan komunitas bakteri indigen sumur Y selama waktu pemantauan. Penelitian dilakukan dengan mengekstraksi DNA dari sampel brine minyak bumi sebelum dan sesudah injeksi. Analisis dinamika komunitas mikroba dilakukan dengan Illumina HiSeq 2500 menggunakan gen 16S rRNA region V3-V4 dan dilakukan analisis bioinformatik menggunakan QIIME dan R studio. Fraksi hidrokarbon Saturated, Aromatic, Resin, Asphaltenes (SARA) pada kelima titik waktu pemantauan dianalisis menggunakan kromatografi kolom. Hasil menunjukkan bahwa terdeteksi 39 genus dari delapan filum Bakteri dan satu filum Archaea. Sampel minyak bumi sebelum injeksi nutrisi dipredominasi komunitas bakteri pendegradasi hidrokarbon aromatik serta alifatik. Sampel dua minggu setelah injeksi memiliki komunitas dengan kelompok bakteri fermentatif pengguna molase yang predominan. Sampel empat minggu setelah injeksi mulai menunjukkan predominansi ke arah bakteri hidrokarbonoklastik dan bakteri penghasil surfaktan. Sampel minggu keenam dan sampel minggu kedelapan juga menunjukkan predominasi bakteri hidrokarbonoklastik. Penurunaan nilai pH seiring dengan kemunculan kelompok bakteri penghasil asam, penurunan viskositas seiring dengan kemunculan kelompok bakteri yang mampu melakukan fermentasi, dan penurunan IFT seiring dengan kemunculan kelompok bakteri penghasil surfaktan.