digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kualitas air Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menjadi salah satu tinjauan terkenal di dunia karena kondisi perairannya yang sangat tercemar. Pencemaran DAS Citarum dan Muara Gembong disebabkan tiga faktor besar yaitu limbah domestik, limbah pertanian dan limbah industri. Tujuan penelitian terhadap kondisi kualitas air DAS Citarum sampai ke Muara Gembong dikaji menggunakan standar baku mutu menurut PP No. 82 Tahun 2001 untuk kualitas air sungai dan Peraturan Kementrian Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004 untuk kualitas air laut. Parameter yang dikaji adalah Temperatur Air, Total Dissolved Solids (TDS), Total Suspended Solids (TSS), pH, Salinitas, Dissolved Oxygen (DO), Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Nitrit, Nitrat, Amonia, Kadmium, Krom heksavalen dan fecalcoli. Data-data parameter kualitas air sungai DAS Citarum diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum tahun 2015-2016 dan data untuk kualitas air laut/muara didapat dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) DKI Jakarta tahun 2015-2016. Pengukuran kualiatas air sungai dilakukan pada 35 stasiun, sedangkan di muara 4 stasiun. Pengolahan data dilakukan berdasarkan musim, hal tersebut karena pengaruh musim dominan di daerah tersebut. Penentuan kualitas air menggunakan dua metode yaitu perbandingan dengan standar baku mutu kualitas air dan metode Water Quality Index (WQI). Indeks kualitas air DAS Citarum dengan baku mutu kelas 2 menunjukkan nilai bersih hingga tercemar sedang pada Musim timur tahun 2016 dan tercemar ringan hingga kotor pada Musim timur tahun 2015. Indeks kualitas air laut menggunakan standar baku mutu pelabuhan menunjukkan nilai bersih hingga tercemar ringan pada Musim peralihan II tahun 2015 dan tercemar ringan hingga kotor pada Musim peralihan II tahun 2016. Kondisi parameter kualitas air banyak yang masuk ke dalam kategori kelas 4 yang merupakan fungsi air terendah yaitu untuk pertanian. Pencemaran terjadi mulai dari wilayah hulu, namun pencemaran tertinggi berada di wilayah tengah sebelum waduk, pecemaran setelah waduk kembali berkurang. Hal tersebut menunjukkan fungsi waduk dapat mengurangi pencemaran.