digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Semarang merupakan kota di pinggir laut yang kawasan pesisirnya belum mempunyai lokasi Waterfront menarik. Pelabuhan Tanjung Emas sebagai salah satu Urban Place di pesisir kota berpotensi untuk dapat dirancang menjadi kawasan yang menarik sejalan dengan proses implementasi Rencana Induk Pelabuhan (RIP). Salah satu pendekatan perancangan yang dapat digunakan adalah pendekatan Placemaking. Hingga tahun 2018 Pelabuhan Tanjung Emas belum memiliki simulasi perancangan kawasan yang menggunakan pendekatan Placemaking. Tesis ini bertujuan untuk membuat simulasi perancangan Kawasan Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas dengan pendekatan Placemaking melalui metode kualitatif deskriptif dan alur perancangan sinoptik. Dengan metode tersebut, dikembangkan tiga alternatif konsep perancangan untuk Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Tiga alternatif konsep tersebut kemudian dipilih salah satu yang terbaik menggunakan Goals Achievement Matrix (GAM) untuk dibuat simulasi perancangan kawasan. Berdasarkan kriteria variabel perancangan yang memperhatikan pendekatan Placemaking maka disimulasikan perancangan kawasan dengan konsep Vibrant Seafront. Tesis ini menunjukkan simulasi perancangan Urban Place di pesisir Kota Semarang yang lebih meningkatkan vitalitas Pelabuhan Tanjung Emas sebagai fasilitas transportasi laut dengan menambahkan aktivitas baru. Citra kawasannya sebagai lokasi Waterfront di pesisir Kota Semarang diubah dengan simulasi perancangan ruang fisik yang atraktif serta lebih memadai untuk mewadahi penambahan aktivitas baru seperti kegiatan komersial, leisure, pelayanan ruang terbuka publik, dan pariwisata. Kata kunci: urban waterfront, placemaking, perencanaan pelabuhan, perancangan kota