digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Reservoir Tight Gas merupakan salah satu jenis reservoir gas non-konvensional. Tight gas merupakan gas alam yang berasal dari reservoir yang memiliki porositas dan permeabilitas yang kecil sehingga menghasilkan kemampuan laju alir produksi rendah. Namun Reservoir Tight Gas yang diketemukan memiliki cadangan yang besar yang dapat dimanfaatkan untuk waktu produksi panjang antara lain sebagai pemenuhan energi masyarakat. Dalam pengembangan reservoir tight gas diperlukan suatu teknologi untuk dapat meningkatkan laju produksi antara lain dengan perekahan hidraulik. Optimasi produksi mempertimbangkan segi teknik perekahan hidraulik maupun segi keekonomian. Optimasi dimulai dari pembuatan model reservoir kemudian membuat sumur vertikal yang dilakukan stimulasi perekahan hidraulik untuk menghasilkan plateau rate selama 60 tahun. Desain perekahan hidraulik optimum diperoleh dengan melakukan sensitivitas panjang rekahan 200-600 ft dan permeabilitas rekahan 300-1000 md. Hasil optimasi desain perekahan hidraulik memberikan kenaikan faktor perolehan yang cukup signifikan dari produksi reservoir tanpa perekahan hidraulik. Pada analisa keekonomian, dilakukan sensitivitas mengenai MARR, harga beli gas oleh PLN, harga beli listrik oleh PLN, dan harga jual listrik dari PLN ke masyarakat. Pada akhirnya, akan dihasilkan skenario yang memberikan hasil produksi gas yang optimum dan memberikan keuntungan bagi kontraktor dan PLN serta memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dalam waktu yang lama.