digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 ANDREANTA GINTING - Nim: 12514063
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 ANDREANTA GINTING - Nim: 12514063
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 ANDREANTA GINTING - Nim: 12514063
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 ANDREANTA GINTING - Nim: 12514063
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 ANDREANTA GINTING - Nim: 12514063
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA ANDREANTA GINTING - Nim: 12514063
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada tahun 2017 angka kebutuhan implan Indonesia mencapai 100.000 keping dan diprediksi akan meningkat di tahun berikutnya. Implan yang digunakan harus memiliki sifat yang baik. Sifat yang baik dimiliki oleh implan adalah biokompatibel dengan tubuh manusia, tahan korosi, dan kuat. Paduan titanium-tembaga kini telah diketahui cocok digunakan untuk aplikasi sebagai biomaterial, khususnya sebagai implan. Berkat sifat biokompatibel dari titanium serta sifat antibakteri dari tembaga. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengamati struktur mikro dari paduan TiCu, melihat kekerasan dari paduan, dan kekuatan tekan dari paduan. Variasi yang dilakukan adalah waktu sintering dan komposisi paduan. Serangkaian percobaan telah dilakukan untuk mendapatkan pengaruh dari waktu sintering dan komposisi paduan terhadap struktur mikro dan sifat mekanik paduan. Pada awalnya serbuk titanium dan serbuk tembaga berukuran rata-rata 44 µm ditimbang sesuai dengan komposisi paduan yang diinginkan yaitu 1 wt% Cu, 3 wt% Cu, dan 5 wt%C, selanjutnya dilakukan proses mixing selama 1 jam. Setelah itu dilakukan kompaksi dengan gaya tekan kompaksi 60 kN. Selanjutnya dilakukan sintering dengan variasi waktu 2 jam, 4 jam, dan 8 jam menggunakan tube furnace dengan atmosfer argon. Sampel selanjutnya dilakukan preparasi untuk dilakukan pengujian. Didapatkan data yang akan dianalisis untuk menentukan pengaruh dari setiap variasi yang dilakukan. Didapatkan bahwa fasa yang muncul pada adalah fasa α-Ti dan Ti2Cu yang membentuk struktur lamelar pada sampel dengan waktu sintering 2 dan 4 jam. Pada sampel dengan waktu sintering 8 jam didapatkan Ti2Cu membentuk butiran terlepas dari matriks α-Ti. Melalui pengamatan struktur mikro didapat %pori dan ukuran butiran dari masing- masing sampel. % Area pori terbesar pada sampel 1 wt% Cu dengan waktu sintering 2 jam yaitu sebesar 14,39% sedangkan ukuran butiran terbesar ada pada sampel 5 wt% Cu dengan waktu sintering yaitu sebesar 49,64 µm. Hasil kekerasan meningkat seiring dengan bertambahnya %Cu dan bertambahnya waktu sintering. Nilai kekerasan tertinggi pada sampel 5wt% Cu, 8 jam yaitu sebesar 481, 23 HV. Hasil pengujian tekan naik dari sampel 2 jam ke 4 jam. Namun penurunan terjadi dari sampel 4 jam ke 8 jam. Nilai kekuatan tekan tertinggi ada pada sampel 3 wt% Cu dengan waktu sintering 4 jam yaitu sebesar 2010 MPa.