digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan pertumbuhan industri makanan bebek membuat permintaan daging bebek di pasar semakin banyak. Sedangkan pada daging itik sendiri, permintaan daging itik tidak bisa dipenuhi. Dengan adanya permintaan itik yang besar tidak membuat pemilik warung bebek akan menerima penawar dari bebek pemasok baru. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui nilai pemasok bebek yang telah dipilih oleh para pemilik warung makan dan restaurant, dan bagaimana pengembangan usaha pemasok bebek sehingga penawaran para pemain baru di supplier bebek dapat diterima. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kualitatif dengan koding analisis, yang menggunakan data primer dari pemilik dan pemasok makanan bebek jalanan dan data sekunder dari media sosial dan situs web sebagai literature review untuk menganalisa keadaan industri bebek secara external. Penulis menggunakan teori analisis SWOT dan TOWS untuk merumuskan strategi pengembangan, dan menggunakan analisis VRIO dan porter five forces untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan yang akan ditelit yaitu perusahaan GolDuck. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai kunci yang pemasok bebek terpilih miliki ialah konsisten, berpengalaman, berkualitas dan kuantitas. Untuk memenuhi nilai-nilai kunci tersebut, peneliti menyarankan kepada perusahaan GolDuck yang memiliki kurangnya pengalaman dan keterbatasan dalam produksi bebek untuk melakukan beberapa strategi seperti membuat katalog, manajemen inventori, mengatur kontrol produksi, diferensiasi produk secara vertikal dan menciptakan komunitas. Studi ini penting untuk pemilik usaha pemasok bebek karena dapat membantu bisnis pemasok bebek membuat strategi pengembangan untuk membuat penawaran kepada pelanggan agar diterima dan mendapatkan keunggulan kompetitif dari bisnis pemasok bebek yang ada.