digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan panas bumi Wayang Windu yang terletak di Jawa Barat, Indonesia, merupakan lapangan dominasi air. Lapangan ini memiliki fasilitas permukaan berupa separator untuk memisahkan fluida geothermal dalam fasa cair dan fasa uap. Fluida geothermal uap akan masuk ke turbin, sementara fluida cair (brine) akan dikeluarkan dari separator untuk diinjeksikan kembali. Brine yang diinjeksikan saat ini masih memiliki temperatur relatif tinggi (178.5 oC) untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber panas untuk membangkitkan listrik. Pada penelitian ini, brine injeksi dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik dengan sistem Organic Rankin Cycle (ORC). Jenis ORC yang akan ditinjau adalah ORC sederhana dan ORC dengan modifikasi recuperator. Sistem ORC membutuhkan sistem pendingin pada kondensor. Sistem pendingin yang akan dilihat kinerjanya adalah sistem pendingin udara pada kondensor tube-fin air-cooled condenser dan sistem pendingin air pada kondensor shell and tube yang menggunakan closed loop system dan menara pendingin. Kedua sistem pendingin ini menggunakan kipas yang membutuhkan daya yang cukup signifikan untuk diperhitungkan, dan menjadi dasar peninjauan kinerja kedua sistem pendingin tersebut. Besar daya kipas akan berdampak pada parasitic load dan daya listrik bersih yang dihasilkan ORC. Daya kipas dari sistem pendingin ditinjau selama satu tahun, mulai dari tanggal 1 Juni 2016 hingga 31 Mei 2017. Daya kipas akan mengalami perubahan karena kondisi udara yang berubah ubah. Pengukuran kondisi udara (dry bulb temperature, wet bulb temperature, dan relative humidity) dilakukan setiap jam selama satu tahun tersebut, sehingga energi listrik yang dikonsumsi oleh kipas serta energi listrik yang dihasilkan ORC dalam satu tahun dapat diperhitungkan. Hasilnya, ORC dengan modifikasi recuperator yang menggunakan sistem pendingin air menghasilkan energi listrik sebesar 29.408.683,39 kWh energi listrik, sedangkan ORC sedehana dengan sistem pendingin air menghasilkan 28.856.664,98 kWh energi listrik. Dengan sistem pendingin udara, ORC dengan modifikasi recuperator menghasilkan 28.483.191,93 kWh energi listrik, sedangkan ORC sederhana menghasilkan 27.939.311,29 kWh energi listrik. Berdasarkan energi listrik bersih yang dihasilkan, disimpulkan bahwa kinerja ORC dengan modifikasi recuperator yang menggunakan sistem pendingin air memiliki kinerja paling baik pada lapangan ini. Namun, untuk instalasi ORC pada lapangan ini, disarankan untuk melakukan analisis tambahan seperti ketersediaan lahan, ketersediaan air make-up, serta analasis perekonomian.