digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan injeksi surfaktan – berdasarkan kajian laboratorium dan tes lapangan skala kecil – memberikan indikasi potensi yang cukup besar untuk menaikkan produksi minyak di Indonesia, terutama di lapangan Tanjung. Dalam enhanced oil recovery, fungsi utama dari surfaktan adalah untuk menurunkan tegangan antar-muka (interfacial tension) antara minyak dan air sehingga minyak akan lebih mudah mengalir dan tersapu oleh air. Dengan demikian minyak yang tersisa (residual oil saturation) di reservoir semakin kecil dan tingkat perolehan minyak semakin besar. Keberhasilan injeksi surfaktan, salah satunya, dipengaruhi oleh keseragaman dari larutan surfactant pada konsentrasi yang telah direncanakan. Oleh karena itu pencampuran surfaktan dan air di permukaan harus dipastikan menghasilkan larutan yang seragam sebelum diinjeksikan ke dalam reservoir. Metode pencampuran yang dilakukan biasanya menggunakan tanki pencampur dimana surfaktan dan air dimasukkan dengan perbandingan tertentu dan diaduk di dalam tanki selama beberapa waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pencampuran surfaktan dan air langsung di dalam pipa lurus melalui inlet-dan dengan laju nya masing-masing, menggunakan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD). CFD dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ansys Fluent. Geometri pipa berbentuk T-junction dibuat dan dibagi dalam bentuk mesh yang terdiri dari grid tetrahedral yang tidak terstruktur. Diskretisasi ini dilakukan dengan metode Finite Volume Method (FVM), berpusat di tengah grid, dan skema Upwind-Scheme order dua. Tekanan pada persamaan kontinuitas dihitung menggunakan algoritma sederhana (Metode Semi-Implisit). Model Kinetic Epsilon, atau dikenal sebagai model k-e model digunakan untuk mengolah sifat fluida dan geometri, yang meliputi kecepatan, fraksi mol spesies, dan diameter pipa. Kondisi batas inlet dipilih berdasarkan anggapan bahwa studi kasus injeksi di Lapangan Tanjung dilakukan pada laju 650 bbl / hari dan tekanan 400 psi. Simulasi numeric dilakukan pada Ansys FLUENT berdasarkan persamaan kontinuitas, Navier Stokes, persamaan energy dan persamaan transportasi. Temuan ini menunjukkan bahwa konsentrasi surfaktan tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai campuran homogen sementara konsentrasi 2% surfaktan dapat dicampur dalam 20 menit pada jarak 72 meter dari panjang pipa yang sesuai dengan hasil literatur.