Misil jelajah merupakan salah satu jenis senjata tanpa awak digunakan pada 2
dekade terakhir untuk menembak sasaran pada jarak yang jauh dengan sudut
perkenaan yang presisi. Penerbangannya pada fase jelajah dilakukan pada
ketinggian yang rendah dengan fitur panduan terrain following. Pada fase terminal,
misil tersebut menargetkan titik lemah sasaran dengan mengikuti panduan sudut
perkenaan. Sistem panduan fase jelajah didukung oleh sistem kendali stabilisasi
serta tracking percepatan normal dan ketinggian. Sistem panduan fase terminal
didukung sistem kendali yang sama namun tanpa sistem tracking ketinggian.
Desain sistem panduan dan sistem kendali dilakukan secara bertahap. Sistem
panduan terrain following bekerja dengan algoritma weighted equation dan moving
average untuk menghasilkan panduan berupa ketinggian terbang misil. Sistem
panduan sudut perkenaan bekerja dengan algoritma proportional navigation. Gain
kendali stability augmentation system didesain menggunakan metode linear
quadratic regulator. Gain control augmented system didesain menggunakan PID
controller.
Misil yang telah dilengkapi sistem panduan dan kendali diuji pada serangkaian
kasus. Kasus terbang jelajah dilakukan oleh misil menghadapi 2 jenis obstacle.
Penerbangan di fase terminal diuji melalui dua arah tumbukan. Hasil uji kasus fase
jelajah menunjukkan misil mampu mengikuti panduan untuk terbang-mengikutiprofil-
permukaan dengan baik saat menghadapi obstacle dengan karakteristik yang
memenuhi batas manuver. Sementara itu, hasil uji pada fase terminal menunjukkan
bahwa manuver misil tidak cukup cepat untuk mengikuti perintah, sehingga
menghasilkan miss distance. Sejumlah metode koreksi diajukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
Perpustakaan Digital ITB