digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Misil jelajah merupakan salah satu jenis senjata tanpa awak digunakan pada 2 dekade terakhir untuk menembak sasaran pada jarak yang jauh dengan sudut perkenaan yang presisi. Penerbangannya pada fase jelajah dilakukan pada ketinggian yang rendah dengan fitur panduan terrain following. Pada fase terminal, misil tersebut menargetkan titik lemah sasaran dengan mengikuti panduan sudut perkenaan. Sistem panduan fase jelajah didukung oleh sistem kendali stabilisasi serta tracking percepatan normal dan ketinggian. Sistem panduan fase terminal didukung sistem kendali yang sama namun tanpa sistem tracking ketinggian. Desain sistem panduan dan sistem kendali dilakukan secara bertahap. Sistem panduan terrain following bekerja dengan algoritma weighted equation dan moving average untuk menghasilkan panduan berupa ketinggian terbang misil. Sistem panduan sudut perkenaan bekerja dengan algoritma proportional navigation. Gain kendali stability augmentation system didesain menggunakan metode linear quadratic regulator. Gain control augmented system didesain menggunakan PID controller. Misil yang telah dilengkapi sistem panduan dan kendali diuji pada serangkaian kasus. Kasus terbang jelajah dilakukan oleh misil menghadapi 2 jenis obstacle. Penerbangan di fase terminal diuji melalui dua arah tumbukan. Hasil uji kasus fase jelajah menunjukkan misil mampu mengikuti panduan untuk terbang-mengikutiprofil- permukaan dengan baik saat menghadapi obstacle dengan karakteristik yang memenuhi batas manuver. Sementara itu, hasil uji pada fase terminal menunjukkan bahwa manuver misil tidak cukup cepat untuk mengikuti perintah, sehingga menghasilkan miss distance. Sejumlah metode koreksi diajukan untuk mengatasi masalah tersebut.