digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fuel cell merupakan pembangkit tenaga listrik kategori baru. Fuel Cell menghasilkan 3 bentuk energi, yaitu tenaga listrik, air, dan panas buangan. Panas buangan fuel cell dapat dimanfaatkan agar keseluruhan sistem menjadi sistem kogenerasi, sehingga efisiensi fuel cell meningkat. Absorption chiller merupakan mesin pendingin yang menggunakan energi panas sebagai sumber energi, dengan salah satu tipe dari absorption chiller adalah single-effect absorption chiller water/lithium bromide. Sistem kogenerasi fuel cell ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan absorption chiller. Salah satu tipe konsumen yang dapat memanfaatkan sistem kogenerasi fuel cell ini merupakan pergedungan komersil, salah satunya adalah perhotelan. Dengan hal di atas, tujuan dari penelitian ini adalah analisis sistem kogenerasi fuel cell, dengan fokus pada sistem absorption chiller dari sistem kogenerasi tersebut. Data penggunaan fuel cell diambil dari hasil penelitian sistem yang sama akan kogenerasi fuel cell dengan fokus pada sistem kelistrikan fuel cell. Tiap fuel cell menghasilkan energi panas sebesar 40 kW energi panas, dan berdasarkan kasus beban hotel 200 kW, 500 kW, dan 1 MW, energi panas yang dapat digunakan oleh absorption chiller adalah masing-masing sebesar 160 kW, 400 kW, dan 800 kW. Agar penggunaan energi panas dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, dilakukan juga penelitian agar didapatkan daerah kerja optimum single-effect absorption chiller water/lithium bromide yang disimulasikan pada software ASPEN Plus. Konfigurasi daerah kerja optimum yang ditentukan menghasilkan COP sebesar 0,89. Dengan konfigurasi single-effect absorption chiller water/lithium bromide tersebut, didapatkan kapasitas pendinginan masing-masing kasus sebesar 142 kW, 356 kW, dan 712 kW, sehingga untuk gedung perhotelan di negara daerah tropis masing-masing kasus dapat mendinginkan seluas 2333 m2, 5832 m2, dan 11.667 m2. Secara keseluruhan, dengan konfigurasi yang telah ditentukan, didapatkan efisiensi sistem kogenerasi fuel cell sebesar 64,78%.