BAB 1 YOHANSEN FRANDO HADINATA SILABAN
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 YOHANSEN FRANDO HADINATA SILABAN
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 YOHANSEN FRANDO HADINATA SILABAN
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 YOHANSEN FRANDO HADINATA SILABAN
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 YOHANSEN FRANDO HADINATA SILABAN
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA YOHANSEN FRANDO HADINATA SILABAN
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Biomaterial yang digunakan pada aplikasi implan ortopedik dituntut memiliki biokompatibilitas yang tinggi, modulus elastis yang rendah, kekuatan mekanik dan ketahanan fatik yang tinggi. Beberapa logam digunakan sebagai biomaterial, salah satunya adalah titanium. Titanium telah banyak digunakan sebagai bahan untuk pembuatan implan ortopedik. Titanium dipilih karena ketahanannya terhadap korosi yang tinggi, kekuatan tinggi, modulus elastisitas yang tidak terlalu tinggi, dan sifat biokompatibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan paduan logam lain yang biasa digunakan. Akan tetapi, titanium tidak memiliki sifat antimikroba. Pada beberapa kasus, tingkat infeksi karena bakteri berkisar antara 0,5% dan 3,0% pada keseluruhan sendi-sendi arthroplastik. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkanlah paduan titanium dengan penambahan unsur pemadu yang memiliki sifat antimikroba, salah satunya adalah tembaga yang memiliki sifat antimikroba. Selain itu, tembaga akan memberi dampak pada kekuatan mekanik titanium, sehingga perlu untuk memerhatikan kekuatan mekanik dari paduan.
Penelitian dilakukan untuk menghasilkan paduan sinter Ti-Cu yang dapat digunakan untuk aplikasi implan. Percobaan dimulai dengan pembuatan paduan sinter Ti-Cu dari bahan dasar serbuk titanium dan serbuk tembaga dengan ukuran partikel