digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pentingnya peranan pasar obligasi ditunjukkan oleh fakta bahwa pasar obligasi berfungsi sebagai sarana instrumen pembiayaanberbiaya rendah bagi pemerintah yang digunakan untuk menutup defisit anggaran. Namunselama ini perhatian akan hubungan antara sektor finansial dan sektor ekonomi riil selalu dipusatkan pada pasar saham dan sektor pebankan. Dengan demikian, pasar obligasi kerap kali dianggap hanya sebagai sumber ketiga dalam keuangan eksternal. Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar modal dari negara tersebutdimana ukuran ekonomi suatu negara berbanding lurus dengan ukuran pasar modal negara tersebut. Peran hutang publik sebagai pemacu pembangunan ekonomi, terutama di negara-negara berkembang, telah menjadi bahan perdebatan banyak kalangan peneliti dan ekonom. Selain itu, hanya sedikit studi empiris yang telah dilakukan untuk mempelajari hubungan antara hutang publik dan secara lebih spesifik adalah hubungan antara penerbitan Surat Berharga Negara(SBN) dengan pertumbuhan pasar modal. Studi ini dimaksudkan untuk mengisi kesenjangan dengan memberikan bukti empiris yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan pasar modal Indonesia dan penerbitan Surat Berharga Negara(SBN) di Indonesia engan menggunakan nilaikapitalisasi pasar sekuritas pemerintah, nilai tukar diperdagangkan (volume perdagangan) dan total isu baru sekuritas pemerintah sebagai variabel independen dan juga sebagai indikator kinerja sekuritas pemerintah, dan kapitalisasi pasar per kuartal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihitung sebagai persentase dari PDB sebagai variabel dependen dan juga sebagai indikator pertumbuhan pasar modal. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan regresi sebagai metode analisis data dengan menggunakan data sekunder yang membentang selama dua belas tahun, dari tahun 2005 hingga tahun 2016 yang kemudian dilanjutkan oleh studi kausal untuk menyelidiki apakah perubahan dalam satu variabel menyebabkan perubahan pada variable lainnya. Hasil uji simultan (F-Test) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan pertumbuhan pasar modal di Indonesia (Y). Sedangkan hasil korelasi parsial (t-test) menunjukkan bahwa volume perdagangan (X2) merupakan satu-satunya variabel independen yang memiliki hubungan signifikan dengan pertumbuhan pasar modal (Y). Hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen pertumbuhan pasar modal (Y) sebesar 43,6% yang artinya penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) memiliki kontribusi positif terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia. kendati penelitian ini dilakukan di Indonesia, hasil temuan dari studi ini juga akan menyajikan pemikiran dan usulan baru bagi negara-negara berkembang lain untuk membantu mereka mengembangkan dan memperkuat pasar modalnya. Faktor yang mempengaruhi likuiditas dan alternatif regulasi yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan likuiditas pasar sekuritas juga menarik untuk dipahami oleh autoritas pasar modal di negara-negara berkembang tersebut. Lebih lanjut, mereka juga akan tertarik untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan dari reformasi yang telah diimplementasikan untuk mendorong efisiensi pasar dan pertumbuhan pasar modal secara keseluruhan.