digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

SAFIRA ELZAHRA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Pariwisata perkotaan merupakan bentuk umum dari pariwisata yang memanfaatkan unsur-unsur perkotaan (bukan pertanian) dan segala hal yang terkait dengan aspek kehidupan kota (pusat pelayanan dan kegiatan ekonomi) sebagai daya tarik wisata. Daya tarik wisata adalah satu dari tiga komponen yang diperlukan dalam membentuk daerah tujuan wisata. Daya tarik wisata hanya memiliki makna bagi pengembangan wilayah jika mudah dikunjungi, artinya memiliki tingkat keterhubungan (aksesibilitas) tinggi. Salah satu faktor potensi untuk dibentuknya sebuah daerah tujuan wisata adalah adanya fasilitas penunjang wisata. Kampung rajut Binong Jati merupakan salah satu sentra di Kota Bandung dan satu-satunya sentra yang sudah memiliki pengelola pariwisata. Kampung rajut Binong Jati yang sudah ada sejak tahun 1960-an mulai merambah bidang pariwisata. Awalnya kampung rajut hanya sebagai sentra rajut yang setiap harinya memproduksi produk rajut secara lusinan. Namun pada tahun 2013 mulai ada toko-toko yang menjual rajut secara satuan. Hal ini sebagai salah satu bentuk dukungan dalam pengadaan pariwisata di kawasan dan juga sebagai persiapan pembentukkan kawasan kampung rajut Binong Jati sebagai daerah tujuan wisata rajut. Sebelum menjadikan kampung rajut Binong Jati sebagai daerah tujuan wisata diperlukan kriteria pada setiap indikator. Indikator akan digunakan sebagai salah satu penilaian kesiapan pembentukan kawasan. Kampung batik Kauman dijadikan sebagai preseden untuk setiap penilaian indikatornya. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi teori yang digunakan untuk mendapat indikator yang sesuai untuk penilaian, analisis isi yang digunakan untuk mengidentifikasi pemenuhan indikator daerah tujuan wisata, dan analisis gap untuk mengetahui kekurangan dari kampung rajut. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 komponen produk wisata dengan 36 indikator sebagai dasar penilaian. Kampung rajut Binong Jati belum memenuhi sebagai daerah tujuan wisata sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangannya, baik dari segi kawasan maupun dukungan secara dokumen.