digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemerintah Indonesia telah menggunakan Hyogo for Action (HFA) Framework sejak Januari 2005. HFA sebagai sebuah catak biru global dari manajemen kebencanaan yang berupa rencana 10 tahun diperuntukan untuk membuat dunia lebih aman dari dampak bencana. Sejak penerapannya, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dalam mengembangkan kerangka kerja penanggulangan bencana berbasis HFA ini. Sebagai salah satu negara dengan kerentanan bencana, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan nilai layanan manajemen kebencanaan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam penelitian ini, kerangka kerja penanggulangan bencana akan dikombinasikan dengan Service System Engineering (SSE) dan kerangka kerja HFA. Service System Engineering dipilih karea memiliki fungsionalitas yang saling terkait untuk mendefinisikan sistem baru yang dapat meningkatkan ketahanan, mengurangi pengeluaran biaya dan meningkatkan keandalan dari manajemen bencana. Pada akhirnya nanti, penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan arsitektur manajemen bencana yang sesuai untuk digunakan di Indonesia.